Sebenarnya tubuh manusia tidak bisa diam. Ada hal lain yang memasuki keheningan. Itu tidak ada hubungannya dengan kemanusiaan anda. Itu hanya setelah bertahun-tahun bermeditasi dalam kehidupan sebelumnya, bahwa anda bisa menjadi cukup dewasa untuk benar-benar tahu apa jalan ini. Ketika saya memberi anda latihan ini, itu bukan untuk anda sebagai seorang manusia. Anda tampaknya bisa melaluinya sebagai seorang makhluk manusia, tetapi saya dapat meyakinkan anda bahwa kemanusiaan anda tidak ada hubungannya dengan itu. Ketika anda memasuki keheningan, anda memasuki kedamaian yang mendalam, kebahagiaan, kesadaran, kesadaran murni. Itulah keheningan itu. Itu bukan diam. Itu diluar dari itu. Itu bukan hanya menenangkan pikiran anda, seperti yang saya katakan sepanjang waktu. Itu pemahaman bahwa tidak ada pikiran untuk diam. Ketika anda menyadari tidak ada pikiran, anda secara otomatis menjadi diam. Ketika anda masih berpikir anda memiliki pikiran, anda melakukan segala upaya untuk ...
Menurut penulis lontar ini, yang berbicara lewat Yesus sesungguhnya adalah Tuhan sendiri. Dan Tuhan tidak menghendaki pengorbanan manusia atau hewan. Tuhan bukan seorang Vampire penghisap darah. Ia tidak membutuhkan darah manusia ataupun darah binatang. Justru binatang dan segala sesuatu dalam dunia ini diamanatkan kepada manusia. Pada masa itu, masih sering terjadi ekses-ekses dalam hal persembahan. Pengorbanan makhluk hidup – bukan hanya binatang tetapi juga manusia – masih merupakan suatu kebiasaan. Kalau anda mempelajari sejarah peradaban manusia, anda akan menemukan kebiasaan seperti ini dalam setiap kebudayaan. Dari pengorbanan manusia, kemudian menjadi pengorbanan hewan. Gotama Buddha dan Isa atau Yesus menolak pengorbanan makhluk hidup. Untuk apa ?? Untuk siapa ??? Kalaupun Nabi Muhammad membenarkan pengorbanan hewan, itu bersifat sangat kontekstual. Pada jaman itu, orang-orang Arab suka berlomba dalam hal pengorbanan. Siapa yang dapat mengorbankan lebih bany...