Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Otobiografi Paramhansa Yogananda

Rama Di Hidupkan Kembali

Sri Yukteswar pernah menjelaskan, “Ucapan Yesus bahwa ia adalah Putra Allah bersifat simbolik. Sebenarnya, ia telah menyadari kesatuan dan persatuan dengan Tuhan. Yang dimaksudkan dengan ‘Putra Allah’ adalah ‘Kesadaran Kristus’, ‘Kesadaran Ilahi’ dalam diri manusia. Sebagaimana Yesus pernah membangkitkan kembali Lazarus, begitu pula Lahiri Mahasaya pernah membangkitkan kembali salah seorang teman saya yang sudah mati.” Pelajaran filsafat yang beliau berikan selalu diselingi dengan cerita-cerita menarik. Rama dan saya sangat dekat. Untuk menghindari keramaian, biasanya ia mengunjungi Lahiri Mahasaya menjelang tengah malam atau pagi sekali. Suatu ketika ia jatuh sakit kolera. Karena Lahiri Mahasaya memang tidak pernah melarang pengobatan dengan cara medis Barat, maka dua orang dokter dipanggil untuk menangani kasusnya. Namun demikian, kondisinya tambah parah. Kebingungan, saya menghadap Lahiri Mahasaya dan memohon bantuan beliau. “Para dokter sedang merawat Rama. Ia akan sembu...

Kebangkitan Sri Yukteswar

“Sri Krishna!” Saat itu saya berada dalam kamar hotel Regent di Bombay, dan tiba-tiba muncul Wujud Sri Krishna (yang dimaksudkan adalah Batara Krishna dalam pewayangan Jawa yang sebenarnya adalah seorang avatar dan tokoh historis, ia lahir di India kurang lebih 3000 tahun sebelum Masehi—a.k). Beliau melambaikan tangannya, mengangguk-angguk dan memberikan senyumannya yang khas. Kendati saya tidak dapat memahami maksud penampakkan tersebut, jiwa saya terasa terangkat. Suatu pengalaman spiritual yang indah sekali! Karena penundaan jadwal pemberangkatan, saya masih berada di Bombay. Seminggu setelah penampakan Sri Krishna, pada tanggal 19 Juni 1936, dalam alam meditasi saya melihat cahaya yang indah, mulia! Begitu menyilaukannya cahaya tersebut, sehingga saya mengakhiri meditasi dan membuka mata. Ternyata memang seluruh ruangan bermandikan cahaya. Sepertinya, suatu alam yang berbeda—alam cahaya murni. Dan dalam cahaya itu, saya melihat Wujud Sri Yukteswar, berdarah daging—wujud jasma...

Hukum Mukjizat

Novelis Legendaris Leo Tolstoy pernah menulis sebuah cerita yang indah sekali, “The Three Hermits (3 Orang Pertapa – a.k.). Seorang temannya, Nicholas Roerich menceritakan kembali sebagai berikut: “Di suatu pulau, pernah tinggal tiga orang pertapa. Mereka sudah tua, dan hidup mereka sangat sederhana. Dalam kesederhanaan itu, doa mereka pun tidak berbelit-belit, “Kami bertiga, Engkau pun bertiga. Berkatilah kami!” Doa yang sederhana ini mampu menghadirkan mukjizat. Pada suatu ketika, seorang uskup yang pernah mendengar tentang mereka dan mukjizat doa mereka mengunjungi pulau itu. Ia menemui mereka dan menyampaikan bahwa cara mereka berdoa tidak pantas, bahkan salah. Dan ia pun mengajarkan ‘cara berdoa yang benar’, sesuai dengan peraturan gereja. Tidak lama kemudian, sang uskup meninggalkan pulau itu dengan perahu. Baru berlayar sebentar, ia melihat bola cahaya mendekati perahunya. Setelah cukup dekat, ia baru sadar bahwa cahaya tersebut dipancarkan oleh tiga pertapa yang seda...

Melampaui dualitas dan hukum-hukum yang bekerja dengan prinsip dualitas adalah tujuan hidup manusia

Menurut Veda, dunia benda ini digerakkan oleh suatu hukum – hukum maya, hukum relativitas dan dualitas.  Tuhan adalah “Kehidupan Tunggal”, “Kesatuan Yang Sempurna”. Yang membuat-Nya tidak terasa, tidak terlihat demikian, adalah hukum maya, Ilusi Kosmis. Setiap penemuan dalam bidang sains hanya membuktikan apa yang sudah pernah dinyatakan oleh para rishi zaman dahulu. “Law of Motion” atau “hukum gerak” yang ditemukan oleh Newton, sebenarnya hanyalah penjabaran hukum maya. Setiap aksi akan menimbulkan reaksi. Tidak akan pernah ada kekuatan tunggal. Setiap kekuatan pasti ada kebalikannya. Jadi kekuatan itu selalu bersifat ganda. Ambil saja contoh aliran listrik. Elektron dan proton merupakan kekuatan yang saling bertentangan. Bumi kita ini, bahkan atom, bagaikan magnit, memiliki dua kutub: positif dan negatif. Segala sesuatu dalam dunia benda ini memiliki dua sisi yang saling bertentangan. Setiap hukum, entah fisika, kimia ataupun hukum-hukum lain, bekerja pada prinsip dualitas...

Pengalaman Kesadaran Murni

“Saya sudah kembali, Guruji”. Rasa malu nampak jelas pada wajah saya. “Kita kedapur dulu, cari makanan.” Cara Sri Yukteswar menyambut saya, seolah-olah sedang ketemu lagi setelah berpisah selama berapa jam, bukan selama berapa hari. “Saya telah mengecewakan Guru. Saya pikir, Guru pasti marah.” “Tidak, sama sekali tidak. Amarah timbul karena keinginan yang tidak tercapai. Aku tidak menginginkan sesuatu apapun dari siapapun. Karena itu, aku tidak pernah kecewa, dan oleh karenanya tidak pernah marah. Kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga.” “Guru, selama ini saya hanya mendengar tentang  Kasih Ilahi, sekarang saya merasakannya, melihatnya. Seorang ayah pun akan berang, apabila perintahnya tidak diindahkan oleh anaknya. Guru tidak marah, tidak gusar. Padahal, tugas-tugas di Ashram yang menjadi tanggung jawab saya pasti terbengkalai.” Beliau menatap mata saya yang sudah mulai berkaca-kaca. Dalam rasa haru itu, saya menemukan ketenangan yang amat sangat dalam. Saya m...