Aku telah mengatakan kepadamu bahwa ada tiga jenis manusia biasa. Manusia nomor satu teridentifikasi dengan tubuhnya. Manusia nomor dua teridentifikasi dengan perasaannya, emosinya. Manusia nomor tiga teridentifikasi dengan pikirannya, berpikir, pikiran. Dan ketiganya tertidur. Tidur mereka mungkin berbeda. Satu tidur di dalam tubuh; satu lagi tidur di dalam emosi; yang ketiga tidur di dalam pikirannya. Tetapi tidurnya adalah sama: kualitasnya adalah ketidaksadaran, pingsan. Lalu ada manusia keempat, manusia nomor empat. Dia menjadi waspada. Ia mengawasi tubuhnya, namun tidak teridentifikasi dengannya. Dia menggunakan tubuhnya, namun tidak pernah hilang di dalamnya. Dia tetap menyendiri, terpisah, jauh. Dia menggunakan perasaannya; berkali-kali ia dikelilingi oleh perasaannya, tapi ia tidak pernah dikuasai. Dia tetap terpisah. Pikiran ada; pikiran terus berfungsi dan menciptakan pemikiran, namun manusia nomor empat tetap waspada. Tubuh, pikiran, hati – mereka semu...
"Melupakan Diri Sejati anda adalah kematian sejati; mengingatnya adalah kelahiran kembali"