Suatu hari terjadi percakapan antara duduk dan mind di mata ketiga. Duduk berkata,
"Hanya berdiam sebagai Saksi. Tidak ada tujuan, tidak ada tempat untuk pergi, tidak ada apapun yang hendak dicapai, tidak untuk menginginkan ini dan itu, tidak ada baik masa lalu maupun masa depan, tidak untuk mati maupun dilahirkan, bukan tempat untuk berkeluh kesah, bukan juga untuk menghitung laba dan rugi, semuanya Sempurna disini"
Mind berkata, "Anda sudah gila. Jika tidak untuk menginginkan sesuatu, lalu, untuk apa anda duduk?"
Duduk menjawab, "Hanya damai, hanya tenang, hanya diam, hanya hening, hanya bersama dengan diri sendiri Disini dan Sekarang. Hanya terimakasih belaka untuk semua, hanya penerimaan sepenuhnya, hanya sadar dan waspada, hanya tersenyum bahagia, hanya syukur semata dengan penuh suka cita, hanya cinta tanpa syarat untuk semua. Hanya berdiam sebagai Saksi dengan penuh kesadaran dan waspada, hanya benar-benar sendiri, hanya duduk Disini dan Sekarang".
Sambil tertawa terpingkal-pingkal mind langsung menjawab balik,
"Kamu benar-benar sudah edan. Dengan cara itu kamu tidak akan bisa meraih impianmu. Impianmu untuk dikejar dan dicapai, kamu harus menginginkan sesuatu, kamu harus melakukan sesuatu, berusahalah, berjuanglah!"
Duduk tampaknya diam saja dengan penuh kedamaian. Tidak ada reaksi apapun untuk menanggapi mind maupun menolaknya. Hanya menonton mind dengan penuh kesadaran dan waspada. Tidak ada perlawanan maupun kebencian dalam duduk, semua diterima dengan baik layaknya tamu-tamu agung yang datang. Semua pintu selalu terbuka untuk semua dengan cinta tanpa syarat.
Mind sepertinya sudah mulai panik, bersama-sama dengan temannya ego, mind mulai melancarkan serangan balik yang kiranya cukup mampu untuk mempengaruhi duduk sebagai senjata yang terakhir. Bersama-sama dengan ego, mind melompat keluar kehadapan duduk dan berkata dengan panik,
"Cukup! Dengarkan saya! Dengan cara seperti ini nanti kamu bisa mati!"
Terkejut juga duduk mendengar kata-kata mind itu dengan segala kepanikannya. Tapi tampaknya duduk benar-benar sudah jatuh kedalam ketidakberdayaan sekarang, kedalam Kedamaian hening. Tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Nafaspun sudah mulai sangat halus, sepertinya hampir tidak bernafas lagi. Kecuali hanya berserah diri sepenuhnya - hanya ini satu-satunya yang dapat dilakukan dan yang ada, sekaligus yang paling indah.
Dan.. mind pun runtuh. Seperti debu, ia pun hanya menghilang, seolah-olah tidak pernah ada...
Komentar
Posting Komentar