Langsung ke konten utama

Pengalaman Melihat Alam Cahaya Muncul Dari Alam Semesta - Di Sinari Dan Sebuah Pesan Dari Suara Tanpa Suara


Diangkat Dari Sebuah Kisah Nyata :

Siang menjelang sore hari itu seorang bocah laki-laki berusia sekitar 5 – 6 tahun terbangun dari tidur siang nya.
Ia melangkah menuju keruang depan rumahnya bermaksud hendak bermain dipekarangan halaman rumahnya. Namun karena hari tampaknya sedang turun hujan rintik-rintik ia menghentikan langkahnya tepat didepan sebuah gambar miniatur lukisan Martabat Tujuh – Ibn Arabi yang dibingkaikan kaca oleh Ayahnya dan dipajangkan didinding ruang tamunya itu.

Lama ia menatap gambar itu.. walau ia tidak tahu secara persis makna yang tersirat dari gambar yang dikelilingi oleh tulisannya itu. Namun Hatinya mengatakan, “Itu adalah gambar tentang keilahian”… Bocah kecil ini terdiam sesaat dan menjawab didalam hatinya, “Konsep kajian-kajian seperti itu bukanlah seperti yang aku inginkan”

Karena diluar sedang turun hujan rintik-rintik, ia melangkahkan kakinya menuju jendela kaca ruang tamu rumahnya dan menatap kelangit yang dipenuhi awan-awan mendung. Sesekali terlihat kilatan petir yang cahayanya menerangi awan-awan dilangit. Tiba-tiba awan-awan tadi tersibak dan  menghilang. Langit terbuka lebar dan sebuah alam cahaya muncul dan semua yang terkena cahaya itu hanya menghilang. Dunia ini atau langit seperti terkoyak lebar dan menganga lebar karena munculnya sebuah alam cahaya yang besar yang keluar dari langit.

Anak kecil ini berdiri tertegun menyaksikan peristiwa ini. Keingintahuannya lebih lanjut mengalahkan ketakutannya. Ia terus menatap kearah cahaya yang membesar tadi. Semakin lama cahayanya semakin membesar dan melebar. Dunia ini atau langit seperti kulit ari yang tipis yang dengan mudahnya terkoyak sampai terbuka lebar dan memperlihatkan sebuah alam cahaya dibelakangnya.

Tiba-tiba cahayanya menyorotinya persis seperti lampu senter yang besar. Cahayanya begitu terang, tapi tidak menyilaukan mata. Begitu lembut menyembuhkan, begitu damainya terasa ditubuhnya, dijiwanya. Tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata bagaimana damai dan bahagianya terasa disinari oleh cahaya ini, pikiran perlahan seperti menghilang. Seluruh tubuhnya kini tersinari oleh cahaya yang begitu terang dan membahagiakan ini.

Antara takut, takjub terpesona dan juga bahagia ia memutuskan agar ia tetap sadar. Sadar sepenuhnya karena cahaya ini membuat dirinya seperti kehilangan kesadaran tubuh tempat dimana ia berdiri atau berada dan mengajaknya untuk terbang menyatu dengan cahayanya. Dalam penglihatannya dunia telah terbagi menjadi dua. Dunia dimana ia berdiri dan sebuah dunia cahaya yang ada dibalik dunia ini yang sekarang sedang memperlihatkan keberadaannya dan menyorotinya.

Sesekali matanya melihat kebelakang dan kearah samping dari bagian dunia yang tidak terkena cahaya ini untuk memastikan bahwa dunia ini masih ada dan ia masih berada berdiri didepan jendela kaca diruang depan rumahnya. Karena cahaya ini tidak juga menghilang, ia mulai ketakutan dan berlari menuju kamar kedua orang tuanya untuk melaporkan atas kejadian yang baru saja ia alami. Tapi kedua orang tuanya tampak sedang tidur dan ia merasa takut untuk membangunkan kedua orang tuanya yang sedang tidur nyenyak. Akhirnya karena masih diliputi oleh rasa takjub, heran dan rasa keingintahuannya tentang cahaya ini dan sebuah perasaan bahagia yang begitu damai jika terkena oleh cahaya ini ia memutuskan untuk kembali lagi berdiri didepan jendela untuk menyaksikan kembali peristiwa yang mendebarkan hatinya ini.

Cahaya yang begitu terang ini kembali menyinari-menyoroti seluruh tubuhnya. Dan ia terus menyaksikan, menatap kelangit, kealam cahaya yang menampakkan keberadaannya ini. Rasa bahagia yang begitu damai kembali menyelimuti dirinya dan jiwanya seperti ditarik keatas dan pikiran begitu hening seperti menghilang. Karena terkejut dengan keadaan yang aneh ini yang terjadi pada dirinya bocah ini berlari sedikit menjauh dari cahaya yang ingin membawa jiwanya terbang dan menghilang dan hanya memperhatikan cahaya itu yang secara perlahan mulai menghilang. Tiba-tiba terdengar sebuah suara tanpa suara, tanpa wujud. Memberitahukan padanya dan menampakkan padanya tentang apa yang akan terjadi padanya nanti pada usianya kira-kira memasuki usia 17 tahun nanti dan setelahnya. Karena pesan itu begitu terdengar dan terlihat begitu nyata ia berlari lagi menuju kekamar tidur kedua orang tuanya untuk melaporkan tentang apa yang ia alami dan apa yang akan terjadi nanti padanya diusianya nanti memasuki yang ke 17 tahun. Tapi kedua orang tuanya tampak masih tidur nyenyak dan ia kembali tidak berani untuk membangunkan. Akhirnya karena rasa penasaran ingin mengetahui apa selanjutnya yang bakal terjadi padanya lagi ia kembali menuju kedepan jendela kaca dimana cahaya tadi menyinarinya. Tapi cahaya tampaknya sudah tidak ada. Ia menunggu, masih juga cahaya tadi tidak muncul berikut keberadaan alam cahaya yang dilihatnya tadi sepertinya telah pergi dan menghilang.. Ada rasa menyesal karena telah menyia-nyiakan pengalaman yang indah ini. Didalam hatinya ia berkata, ‘Datanglah lagi, aku ingin terbang bersamamu.. inilah yang aku inginkan’….

Apa persisnya yang akan terjadi dan sekarang telah benar-benar terjadi dalam hidupnya, kejadian ini tidak ingin diutarakannya pada orang lain. Ia berniat menyimpannya untuk dirinya sendiri saja, karena siapa yang bisa percaya dan mau mendengarnya? Hal ini belumlah sempat ia laporkan pada kedua orang tuanya yang Murshid. Karena kedua orang tuanya telah meninggal pada usianya 10 – 12 tahun. Sekarang usia bocah laki-laki ini sudah 45 tahun. Hidup sederhana dan bersahaja – Menari bersama dengan seluruh keindahan dan menyanyikan semua lagu cinta untuk seluruh keberadaan. Ia Tinggal di Banda Aceh – Indonesia. Bocah itu adalah diri saya – Agus !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Salah Satu Syair Rumi Tentang Reinkarnasi

Sebagai tahapan yang harus dilalui wujud lahir, tingkatan wujud berikutnya akan berproses sesuai dengan rancangan wujud sebelumnya. Dengan jalan seperti ini muncullah ribuan perubahan. Dan tiap perubahan selalu lebih baik dari sebelumnya. Sadarilah selalu wujudmu saat ini karena jika kau berpikir tentang wujudmu di masa lalu, maka kau akan memisahkan dirimu dari Diri Sejatimu. Inilah semua keadaan yang tetap yang kau saksikan dalam kematian. Lalu mengapa harus kau palingkan mukamu dari kematian? Ketika tahapan kedua lebih baik dari tahapan pertama, maka matilah dengan senyum suka cita. Dan arahkan pandanganmu ke depan untuk menempati wujud baru yang lebih baik dari wujud sebelumnya. Sadarilah, dan jangan tergesa-gesa. Kau harus mati terlebih dulu sebelum memperbaiki diri. Laksana sang surya, hanya jika kau tenggelam di Barat, maka di Timur, kau akan menyaksikan wajahmu yang cerlang gemilang.  ( Jalaluddin Rumi ) Tulisan Di Batu Nisan Jalaluddin...

Kata-Kata Indah Dari Osho

Kita telah hidup dalam pikiran selama begitu banyak kehidupan, dan kita telah menjadi selaras dengan kegelapannya, dengan keburukannya, kesia-siaannya. Ketika engkau bertindak tanpa pikiran, seluruh keberadaanmu bergetar. Engkau bergerak di jalur yang berbahaya. Pikiran berkata, “Waspada! Pikirkan dulu, baru kemudian bertindak.” Tetapi jika engkau berpikir dulu dan baru kemudian melakukan sesuatu, perbuatanmu akan selalu mati, basi. Ini akan keluar dari pikiran, ini tidak akan menjadi nyata dan otentik. Maka engkau tidak bisa mencintai, Maka engkau tidak bisa bermeditasi, Maka engkau tidak bisa benar-benar hidup dan engkau tidak bisa mati. Engkau menjadi hantu, keberadaan yang palsu. Cinta mengetuk hatimu dan engkau berkata, “Tunggu! Aku akan memikirkannya.” Kehidupan terus mengetuk pintumu dan engkau berkata, “Tunggu! Aku akan memikirkannya.” OSHO, A Bird on the wing, Chpt 9, Save the cat “Kuasai hanya satu hal: dirimu sen...

Osho, aku ingin berdoa kepada Tuhan. Tolong ajari aku caranya

“Prayer means gratefulness, prayer means no complaint. Prayer means ”I am thankful for all that has been given to me; more I could not have asked for.” In that very prayerfulness one becomes graceful”. ___Osho Doa berarti rasa syukur, doa berarti tidak ada keluhan. Doa berarti “Saya bersyukur untuk semua yang telah diberikan kepada saya; lebih saya tidak bisa meminta.” Dalam penuh rasa syukur itu orang menjadi graceful.. ------------------------------------------- “Osho, aku ingin berdoa kepada Tuhan. Tolong ajari aku caranya” Osho: “JANGAN MEREPOTKAN ALLAH, DIA PUNYA MASALAH SENDIRI. Tidakkah anda lihat apa pun yang Dia ciptakan adalah mati? Anda menyimpan masalah anda kepada diri sendiri. Mengapa orang harus ingin berdoa kepada Allah? ALLAH TIDAK MEMBUTUHKAN DOA-DOA ANDA. Anda mungkin memerlukan doa-doa itu — tapi mereka tidak akan sesuatu yang lebih dari suara keinginan anda, tuntutan anda, mengekspresikan keluhan anda. Itulah apa yang dilakukan orang atas nama d...