Langsung ke konten utama

Ilmu Batin Adalah Ilmu Rahasia


Ketahuilah oleh anda, bahwa ilmu yang kami kemukakan dalam risalah ini adalah suatu ilmu rahasia yang halus dan dalam. Jarang yang dapat memahaminya kecuali Ulama-ulama yang dalam pengertiannya (rasikh) yaitu mereka yang telah mendapatkan cahaya pada kata-katanya, suatu rahasia yang diriwayatkan dari para Nabi dan Awliya.

Selain itu, mereka yaitu para Ulama yang rasikh itu benar-benar mengamalkan apa yang diamalkan oleh para Nabi dan para Awliya. Mereka telah mendapatkan “khashais” (beberapa keistimewaan) karena mengamalkan apa yang mereka ketahui.

Allah berfirman:

“Begitulah beberapa contoh dan misal yang kami kemukakan kepada manusia, namun tidak ada yang dapat memahaminya kecuali orang-orang yang Alim”.

Rasulullah s.a.w bersabda:

“Kami para Nabi-Nabi, Allah perintah kami untuk berbicara kepada manusia, menurut tingkat kecerdasan mereka (manusia)”.

“Apapun yang dibicarakan seseorang kepada suatu kaum, dengan pembicaraan yang tingkat kecerdasan mereka tidak mampu untuk memahaminya, hanya akan menimbulkan fitnah terhadap mereka”.

“Sesungguhnya ada sebagian ilmu itu laksana mutiara yang tersembunyi, tak ada yang tahu kecuali orang yang Alim Billah”.

Orang yang Alim Billah itu ialah yang mengenal Zat Allah, Sifat-sifat-Nya dan Asma-Nya serta Ap’al-Nya. Allah menyertai ilmunya dan mereka amalkan dengan tekun apa yang mereka ketahui tanpa cacat.

Imam Ghazali r.a. menjelaskan di dalam Ihya ‘Ulumuddin: “Larangan dimaksud berhubung sulit dan sukarnya faham”.

Hadis selanjutnya menegaskan:

“Kelebihan Abubakar dari padamu, bukanlah karena banyak sembahyang dan banyak puasa, tetapi kelebihan itu karena suatu rahasia yang terletak di dadanya/hatinya”. – Hadis

Banyak yang menyangka dan berpendapat bahwa mempelajari Tasawuf-ketuhanan ini, haruslah sudah matang dalam hal-hal syariat, mendalam Ilmu Fiqihnya, harus tahu segala hukum secara terperinci (tafshili). Katanya janganlah kita berikan ilmu rahasia ini kepada yang selain itu.

Akhirnya banyak pengajian dalam hal ilmu ini secara sembunyi-sembuny. Manusia ingin mencari kepuasan batin dengan mencari ilmu kearah itu, akan tetapi bila diberati dengan bermacam syarat dan ketentuan yang dirasa sulit untuk dilaksanakan akhirnya, mereka mundur teratur.

Guru-guru saya dan saya sendiri tidak berpendapat, bahwa untuk menuntut ilmu ini harus serba lengkap dengan ilmu-ilmu yang lain.

Pengertian yang dikatakan “ahlinya” ialah orang-orang yang memiliki kecerdasan dan intelejensia untuk dapat memahami permasalahannya, dan ada kegairahan untuk mendalami masalah kebatinan. Tentu saja mereka sudah harus mengerti mana yang baik dan mana yang buruk, meskipun pengertian mereka secara “ijmali” (global = jumlah). Sebagai seorang muslim, mereka tentu mengerti dan mengucapkan dua kalimah syahadat, sholat, puasa dan sebagainya yang mereka laksanakan.

Kalau sekiranya dipakai sepanjang pendapat yang pertama, dimana harus mendalami syareat, ilmu fiqih, dan lain-lain secara terperinci, apakah hal tersebut mungkin dilakukan, sedang waktu mencurahkan perhatian kepada masalah itu memerlukan waktu yang panjang. Bagaimana kalau habis umur ?

Shal At-Tustury r.a juga berkata:

Bagi orang alim ada 3 macam ilmu:
1. Ilmu Zohir adalah ilmu yang seharusnya disampaikan kepada ahli zahir.
2. Ilmu Batin, tidak seharusnya disampaikan kecuali kepada ahlinya.
3. Ilmu Antaranya dengan Allah, yang tidak seorangpun yang dapat menzahirkannya.

Untuk semua itu maka Rasulullah bersabda:

“Kamu berbicara kepada manusia yang belum sampai tingkat kecerdasannya, apakah kamu dalam hal ini ingin agar mereka mendustakan Allah dan Rasul-Nya ?”

Berkata Abu Hurairah r.a. tentang Hadis Rasulullah, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari r.a :

“Aku menghafalkan dua macam ilmu dari Rasulullah s.a.w. Adapun satu diantaranya kuterangkan, tetapi yang satu macam lagi kalau kuterangkan akan dipotong orang leherku”.

Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib k.w. berkata:

“Ya Tuhanku, andai kata kutunjukkan permata ilmuku, dikatakan orang aku termasuk orang-orang penyembah berhala. Laki-laki muslim menghalalkan darahku, mereka menyangka apa yang kutunjukkan itu adalah yang paling jelek, dan apa yang mereka perbuat itu adalah yang paling baik.

Ibnu ‘Abbas r.a. menyatakan tentang tafsir Al-Quran yang berbunyi:

“Allah-lah yang menjadikan tujuh petala langit dan tujuh petala bumi, Ia turunkan perintah kepada keduanya”.

Untuk itu beliau berkata:

“Kalau kutafsirkan ayat ini, kamu akan melempari aku dengan batu – dalam riwayat lain – kamu mengatakan bahwa aku adalah orang kafir.

Dari buku: Permata Yang Indah (Ad-durrunnafis)
Halaman: 184 – 193
Pengarang: Syekh M. Nafis Bin Idris Al Banjarie 1200 H
Alih bahasa: K.H. Haderanie H.N
Penerbit: CV. Nur Ilmu
Jalan Simolawang III/19 Surabaya
Telp: (031) 3769000 – 70993031

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Salah Satu Syair Rumi Tentang Reinkarnasi

Sebagai tahapan yang harus dilalui wujud lahir, tingkatan wujud berikutnya akan berproses sesuai dengan rancangan wujud sebelumnya. Dengan jalan seperti ini muncullah ribuan perubahan. Dan tiap perubahan selalu lebih baik dari sebelumnya. Sadarilah selalu wujudmu saat ini karena jika kau berpikir tentang wujudmu di masa lalu, maka kau akan memisahkan dirimu dari Diri Sejatimu. Inilah semua keadaan yang tetap yang kau saksikan dalam kematian. Lalu mengapa harus kau palingkan mukamu dari kematian? Ketika tahapan kedua lebih baik dari tahapan pertama, maka matilah dengan senyum suka cita. Dan arahkan pandanganmu ke depan untuk menempati wujud baru yang lebih baik dari wujud sebelumnya. Sadarilah, dan jangan tergesa-gesa. Kau harus mati terlebih dulu sebelum memperbaiki diri. Laksana sang surya, hanya jika kau tenggelam di Barat, maka di Timur, kau akan menyaksikan wajahmu yang cerlang gemilang.  ( Jalaluddin Rumi ) Tulisan Di Batu Nisan Jalaluddin...

Kata-Kata Indah Dari Osho

Kita telah hidup dalam pikiran selama begitu banyak kehidupan, dan kita telah menjadi selaras dengan kegelapannya, dengan keburukannya, kesia-siaannya. Ketika engkau bertindak tanpa pikiran, seluruh keberadaanmu bergetar. Engkau bergerak di jalur yang berbahaya. Pikiran berkata, “Waspada! Pikirkan dulu, baru kemudian bertindak.” Tetapi jika engkau berpikir dulu dan baru kemudian melakukan sesuatu, perbuatanmu akan selalu mati, basi. Ini akan keluar dari pikiran, ini tidak akan menjadi nyata dan otentik. Maka engkau tidak bisa mencintai, Maka engkau tidak bisa bermeditasi, Maka engkau tidak bisa benar-benar hidup dan engkau tidak bisa mati. Engkau menjadi hantu, keberadaan yang palsu. Cinta mengetuk hatimu dan engkau berkata, “Tunggu! Aku akan memikirkannya.” Kehidupan terus mengetuk pintumu dan engkau berkata, “Tunggu! Aku akan memikirkannya.” OSHO, A Bird on the wing, Chpt 9, Save the cat “Kuasai hanya satu hal: dirimu sen...

Osho, aku ingin berdoa kepada Tuhan. Tolong ajari aku caranya

“Prayer means gratefulness, prayer means no complaint. Prayer means ”I am thankful for all that has been given to me; more I could not have asked for.” In that very prayerfulness one becomes graceful”. ___Osho Doa berarti rasa syukur, doa berarti tidak ada keluhan. Doa berarti “Saya bersyukur untuk semua yang telah diberikan kepada saya; lebih saya tidak bisa meminta.” Dalam penuh rasa syukur itu orang menjadi graceful.. ------------------------------------------- “Osho, aku ingin berdoa kepada Tuhan. Tolong ajari aku caranya” Osho: “JANGAN MEREPOTKAN ALLAH, DIA PUNYA MASALAH SENDIRI. Tidakkah anda lihat apa pun yang Dia ciptakan adalah mati? Anda menyimpan masalah anda kepada diri sendiri. Mengapa orang harus ingin berdoa kepada Allah? ALLAH TIDAK MEMBUTUHKAN DOA-DOA ANDA. Anda mungkin memerlukan doa-doa itu — tapi mereka tidak akan sesuatu yang lebih dari suara keinginan anda, tuntutan anda, mengekspresikan keluhan anda. Itulah apa yang dilakukan orang atas nama d...