Langsung ke konten utama

Titik Ba

“Misalkan air laut dijadikan tinta, dan daun-daun diseluruh jagat ini dijadikan kertasnya, masih belum cukup untuk menuliskan ilmu Allah, Ki Sanak,” ujar Sunan Bonang.

“Tidak sebanyak itu yang saya mau tuntut. Saya cuma perlu satu titik. Di titik Ba itu, Kanjeng,” balas Raden Mas Syahid yang kelak bergelar Sunan Kalijaga.

(Dari film: Sunan Kalijaga 1984)
Ditulis pada sampul depan dari buku ini

“Aku adalah titik di bawah huruf ba pada basmalah”
(Ali bin Abu Thalib (Halaman 415)
******
Tanda titik berjumlah satu, antara lain, diberikan pada dua huruf: ba dan nun. Bentuk kedua huruf tersebut sama persis, kecuali mengenai letak titik. Bila titik disimpan diatas, maka disebut nun. Bila disimpan dibawah, maka disebut ba.

Konon, menurut riwayat, sebelum diri dan dunia diciptakan, lebih dahulu Allah menciptakan kalam (QS.68:1-6). Kalam tersebut diperintahkan oleh-Nya untuk mencatat semua khazanah-Nya. Titik nun melambangkan khazanah yang tersembunyi itu (kuntu kanzan makhfiyyan).

Titik nun lalu diturunkan sehingga ia tidak lagi dilingkupi oleh sebuah wadah. Ketika itu nun berubah menjadi ba, dengan tujuan agar khazanah-Nya dapat dikenal (wa ahbabtu an u’rafu).

Setelah itu, Allah menciptakan makhluk (fa khalaqtu al-khalq), sehingga Dia dapat dikenali secara aktual-sebab sudah terdapat pihak lain yang siap sedia secara kodrati mengenalnya.

Ketiga proses diatas dirangkum dalam hadis qudsi sebagai berikut,

“Kuntu kanzan makhfiyyan wa ahbabtu an u’rafu fa khalaqtu al-khalq li ya’rifuni”
(Aku ialah khazanah yang tersembunyi, dan Aku ingin dikenal, maka Kuciptakan makhluk untuk mengenal-Ku).

Semua itu, menandakan bahwa Allah berkenan bahkan senang apabila tindakan, nama-nama, dan sifat-sifat-Nya dikenal dan dikenang oleh manusia. Jadi, titik ba pada pangkal basmalah merupakan pintu gerbang dan sekaligus gudang yang menyimpan segala khazanah-Nya.

Dalam ilmu tafsir disebutkan bahwa Al-Quran mengandung lima tema, yaitu:

1) tauhid,
2) janji dan ancaman,
3) ibadah,
4) jalan menuju kebahagiaan, dan
5) kisah-kisah umat terdahulu.

Kelima tema itu diringkas dalam surah yang pertama: Al-Fatihah. Maka, para ahi tafsir mengatakan Al-Fatihah adalah ringkasan Al-Quran yang terdiri dari 30 juz, 114 surat, 6.236 ayat. Atau disebut al-wafiyah yang berarti “yang mencakup”.

Selanjutnya, sebagian ahli tafsir menjelaskan tema-tema Surah Al-Fatihah diringkas lagi kedalam ayat yang pertama: basmalah. Dan basmalah diringkas kedalam huruf yang pertama: ba. Sejalan dengan itu, huruf ba mempunyai kepanjangan bi kana ma kana, wa bi yakunu ma yakunu, fa wujud al-awalimi bi yang artinya: “Dengan Aku ada apa saja yang telah ada, dan dengan Aku sedang/akan ada apa saja yang sedang/akan ada, maka keberadaan semua alam ada dengan-Ku.”

(Mungkin karena merasa kurang tuntas, sebagian ahli tafsir meneruskan lagi bahwa huruf ba pangkal basmalah itu dapat diringkas kedalam titik dibawah huruf ba atau “titik ba”).

Selain merupakan pangkal dari pangkal Al-Quran, huruf ba adalah huruf yang paling awal diucapkan oleh manusia keturunan Adam. Ketika manusia diperintahkan bersaksi oleh Allah, “Bukankah Aku adalah Tuhan kalian ?” Maka mereka menjawab serempak, “Bala” (Ya kami bersaksi) (QS.7:171).

___Dari buku: Titik Ba
Karangan: Ahmad Thoha Faz
Halaman 416 – 418
-----------------------------------------
Menurut syarah Kitab Al-Hikam, Ibnu Ruslan mengemukakan pendapatnya bahwa yang dimaksudkan dengan Ilmu Hakekat itu adalah suatu Ilmu Laduni yang bersifat “nurani”. Ilmu tersebut itulah yang telah diajarkan kepada semua roh-roh (di alam roh) sewaktu Tuhan berbicara kepada roh-roh itu,
“ALASTU BIRABBIKUM?” – Bukankah Aku ini Tuhanmu?
Maka segala rohpun menjawab, “BALAA YA RABBI” – Benar ya Tuhanku.
Itulah pula yang pernah diajarkan lagi kepada Nabi Adam a.s. sebagaimana firman-Nya, ‘WA ‘ALLAMA AADAMAL ASMA’A KULLAHA – Allah telah ajarkan kepada Adam semua nama-nama.
Akan tetapi pengetahuan tersebut tersembunyi karena manusia pada umumnya tercurah perhatiannya kepada keadaan yang gelap yaitu hanya kepada yang lahir semata-mata, lebih mementingkan hawa nafsunya sendiri.

Bilamana semua tutupan kegelapan itu telah hilang sirna kemudian menyatalah hakekat itu dengan terang dan jelas. Inilah juga yang dimaksudkan oleh hadis Rasulullah, “Siapa yang mengamalkan ilmunya, Allah wariskan kepadanya ilmu yang belum pernah diketahuinya atau dipelajarinya sebelum itu”.

___Dari buku: Permata Yang Indah (Ad-durrunnafis)
Pengarang: Syekh M. Nafis Bin Idris Al Banjarie 1200 H
Alih bahasa: K.H. Haderanie H.N

# Tulisan yang ringkas ini tentu saja serasa sangat kurang.
Untuk selengkapnya dapat dibaca diperpustakaan atau membelinya ditoko buku :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Salah Satu Syair Rumi Tentang Reinkarnasi

Sebagai tahapan yang harus dilalui wujud lahir, tingkatan wujud berikutnya akan berproses sesuai dengan rancangan wujud sebelumnya. Dengan jalan seperti ini muncullah ribuan perubahan. Dan tiap perubahan selalu lebih baik dari sebelumnya. Sadarilah selalu wujudmu saat ini karena jika kau berpikir tentang wujudmu di masa lalu, maka kau akan memisahkan dirimu dari Diri Sejatimu. Inilah semua keadaan yang tetap yang kau saksikan dalam kematian. Lalu mengapa harus kau palingkan mukamu dari kematian? Ketika tahapan kedua lebih baik dari tahapan pertama, maka matilah dengan senyum suka cita. Dan arahkan pandanganmu ke depan untuk menempati wujud baru yang lebih baik dari wujud sebelumnya. Sadarilah, dan jangan tergesa-gesa. Kau harus mati terlebih dulu sebelum memperbaiki diri. Laksana sang surya, hanya jika kau tenggelam di Barat, maka di Timur, kau akan menyaksikan wajahmu yang cerlang gemilang.  ( Jalaluddin Rumi ) Tulisan Di Batu Nisan Jalaluddin...

Kata-Kata Indah Dari Osho

Kita telah hidup dalam pikiran selama begitu banyak kehidupan, dan kita telah menjadi selaras dengan kegelapannya, dengan keburukannya, kesia-siaannya. Ketika engkau bertindak tanpa pikiran, seluruh keberadaanmu bergetar. Engkau bergerak di jalur yang berbahaya. Pikiran berkata, “Waspada! Pikirkan dulu, baru kemudian bertindak.” Tetapi jika engkau berpikir dulu dan baru kemudian melakukan sesuatu, perbuatanmu akan selalu mati, basi. Ini akan keluar dari pikiran, ini tidak akan menjadi nyata dan otentik. Maka engkau tidak bisa mencintai, Maka engkau tidak bisa bermeditasi, Maka engkau tidak bisa benar-benar hidup dan engkau tidak bisa mati. Engkau menjadi hantu, keberadaan yang palsu. Cinta mengetuk hatimu dan engkau berkata, “Tunggu! Aku akan memikirkannya.” Kehidupan terus mengetuk pintumu dan engkau berkata, “Tunggu! Aku akan memikirkannya.” OSHO, A Bird on the wing, Chpt 9, Save the cat “Kuasai hanya satu hal: dirimu sen...

Osho, aku ingin berdoa kepada Tuhan. Tolong ajari aku caranya

“Prayer means gratefulness, prayer means no complaint. Prayer means ”I am thankful for all that has been given to me; more I could not have asked for.” In that very prayerfulness one becomes graceful”. ___Osho Doa berarti rasa syukur, doa berarti tidak ada keluhan. Doa berarti “Saya bersyukur untuk semua yang telah diberikan kepada saya; lebih saya tidak bisa meminta.” Dalam penuh rasa syukur itu orang menjadi graceful.. ------------------------------------------- “Osho, aku ingin berdoa kepada Tuhan. Tolong ajari aku caranya” Osho: “JANGAN MEREPOTKAN ALLAH, DIA PUNYA MASALAH SENDIRI. Tidakkah anda lihat apa pun yang Dia ciptakan adalah mati? Anda menyimpan masalah anda kepada diri sendiri. Mengapa orang harus ingin berdoa kepada Allah? ALLAH TIDAK MEMBUTUHKAN DOA-DOA ANDA. Anda mungkin memerlukan doa-doa itu — tapi mereka tidak akan sesuatu yang lebih dari suara keinginan anda, tuntutan anda, mengekspresikan keluhan anda. Itulah apa yang dilakukan orang atas nama d...