Cinta adalah satu-satunya doa yang benar. Doa bukanlah
sesuatu yang formal, tidak pernah bisa menjadi formal; jika formal maka itu
bukanlah doa. Doa tidak dapat diajarkan. Dan jika engkau belajar untuk berdoa
maka engkau akan kehilangan seluruh dimensi doa untuk seluruh hidupmu. Itulah
bagaimana orang telah mendapatkan ajaran yang salah.
Semua ajaran agama adalah ajaran yang salah, karena agama
tidak dapat diajarkan. Agama adalah sesuatu yang harus ditangkap, itu adalah
sesuatu yang harus diserap. Tidak ada yang dapat mengajarkan hal itu kepada
dirimu, meskipun engkau dapat mempelajarinya; tapi ketika itu dipelajari sendiri
maka itu akan memiliki keindahan, itu akan memiliki suatu kebenaran otentik di
dalamnya. Doa Hindu, doa Islam, doa Kristen, adalah bukan doa; itu semua adalah
pengkondisian. Anak-anak telah diajarkan, dipaksa, dibuat untuk menjadi takut.
Mereka telah belajar, dan mereka akan terus mengulangi apa pun yang telah
mereka pelajari, tetapi ini akan menjadi seperti sebuah radio tape, di kepala
mereka; hati mereka tidak akan berada disitu. Dan hanya jika hatimu berada
bersama dengan doamu maka itu itu akan menjadi komunikasi, itu akan menjadi
penyatuan, itu akan menjadi jembatan antara dirimu dan
keseluruhan/keutuhan/semesta.
Tidak perlu untuk memanggil keseluruhan/keutuhan/semesta
sebagai ‘tuhan’, karena kata itu telah menjadi sangat buruk, itu telah jatuh ke
tangan yang salah. Itu adalah kata yang indah dalam dirinya sendiri tetapi
telah di asosiasikan/dikaitkan dengan sangat keliru – dengan gereja, dengan
kuil, dengan masjid, dan dengan semua pembunuhan dan penjagalan yang telah
terjadi dalam nama itu. Agama belum terbukti telah menjadi suatu berkat, agama
telah terbukti menjadi sebuah kutukan.
Jadi kukatakan bahwa doa adalah penyatuan antara bagian
dan keseluruhan/keutuhan, antara gelombang dan lautan. Tapi penyatuan itu hanya
dapat terjadi dari hati, itu tidak dapat terjadi pada kepala.
Belajar mencintai, jadilah lebih penuh cinta kepada
semua: orang-orang, hewan, burung, pohon-pohon, pegunungan, bintang-bintang.
Dan jika dirimu dapat terus terhubung dengan keberadaaan/keseluruhan/semesta
melalui cinta, maka itu adalah doa, itu adalah namaz/shalat. Namaz/Shalat
adalah kata Sufi untuk doa.
~
Osho
Zorba the Buddha
Zorba the Buddha
Love is the only true prayer. Prayer is not something
formal, it can never be formal; if it is formal it is not prayer. Prayer cannot
be taught. and if you learn a prayer you will miss the whole dimension of
prayer for your whole life. That’s how people have been mis-educated.
All religious education is a mis-education, because
religion cannot be taught. It is something to be caught, it is something to be
imbibed. Nobody can teach it to you, although you can learn it; but when it is
learned on your own it has a beauty, it has some authentic truth in it. The
Hindu prayer, the Mohammedan prayer, the Christian prayer, are not prayers;
they are conditionings. Children have been taught, forced, bribed, made afraid.
They have learnt, and they will go on repeating whatsoever they have learnt,
but it will be just like a gramophone, a tape, in their heads; their hearts
will not be with it. And only when your heart is with your prayer does it
communicate, does it commune, does it become a bridge between you and the
whole.
There is no need to call the whole ‘god’, because that
word has become very ugly, it has fallen into wrong hands. It is a beautiful
word in itself but it has been very wrongly associated — with the church, with
the temple, with the mosque, and with all the murders and the butcheries that
have happened in the name of it. Religion has not proved a blessing, it has
proved a curse.
So say that prayer is a communion between the part and
the whole, between the wave and the ocean. But that communion can only be that
of the heart, it cannot be of the head.
Learn love, be more loving to all that is: the people,
the animals, the birds, the trees, the mountains, the stars. And if you can go
on connecting with existence through love, it is prayer, it is namaz. Namaz is
a Sufi word for prayer.
~ Osho
Zorba the Buddha
Zorba the Buddha
(Posted By Osho Indonesia)
Komentar
Posting Komentar