“Kundalini” – “potensi diri yang masih belum
dikembangkan”, seperti halnya “ular yang masih tertidur”. Untuk menegakkan
kepalanya, ular ini tidak perlu bantuan dari luar. Yang dibutuhkan hanyalah
“pemicu” untuk membuat dia “terjaga”. Begitu terjaga, ia dapat menegakkan
kepalanya tanpa bantuan siapa pun juga. Potensi diri kita pun membutuhkan
“pemicu”.
“Ular” yang mewakili kebijaksanaan dan kesadaran harus
dibangkitkan.
Istilah-istilah “pembukaan chakra”, yang kemudian
dikaitkan dengan sosok seorang guru yang mengklaim bisa membuka chakra anda,
atau mengaktifkan kundalini anda, sangat tidak masuk akal. Dan merupakan
kekeliruan yang dilakukan oleh orang-orang Barat, sewaktu menerjemahkan
teks-teks kuno dalam bahasa inggris. Kekeliruan tersebut berkelanjutan sampai
saat ini. (Halaman 19 dari buku ini)
“Whatever situation you are in, join it with meditation!”
— Atisha
Meditasi bukanlah permainan kembang api yang anda
saksikan dengan mata tertutup. Meditasi bukanlah getaran-getaran dan
denyutan-denyutan yang semuanya masih merupakan “sampah” dari sub-conscious,
dari alam bawah sadar. Pencerahan bukanlah komunikasi dengan “makhluk-makhluk
halus”. Kesadaran bukanlah “terbukanya” chakra yang sesungguhnya tidak pernah
“tertutup”.
Meditativeness merupakan sikap hidup. Dan Atisha
mengatakan, “dalam segala situasi, kamu bisa menjadi meditatif”. Seorang
pengusaha yang menjalankan usahanya secara meditative dapat disebut meditator.
Sebaliknya seorang pendeta yang cara bicaranya saja belum meditative tidak
dapat disebut meditator, tidak dapat disebut pendeta.
Apapun yang anda lakukan, lakukanlah secara
meditative. (Halaman 80 dari buku ini)
Dari buku: Seni Meberdaya Diri 3
ATISHA
Melampaui Meditasi Untuk Hidup Meditatif
Oleh: Anand Krishna
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 2003
ATISHA
Melampaui Meditasi Untuk Hidup Meditatif
Oleh: Anand Krishna
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 2003
Komentar
Posting Komentar