Bukan saja kita terus bermimpi, dalam hidup juga kita
memproyeksikan harapan ke masa depan.
Masa sekarang hampir selalu menjadi neraka: engkau bisa
memperpanjang neraka ini hanya karena harapan yang telah engkau proyeksikan ke
masa depan. Engkau bisa hidup hari ini karena hari esok.
Engkau berharap sesuatu akan terjadi besok – beberapa
pintu surga akan dibuka besok. Pintu-pintu itu tidak pernah buka hari ini, dan
ketika esok akan tiba, itu tidak akan datang sebagai hari esok, itu akan datang
sebagai hari ini, tapi pada saat itu pikiranmu telah bergerak lagi. Engkau
terus bergerak maju dari dirimu sendiri: inilah arti bermimpi. Engkau bukanlah
seseorang bersama kenyataan, yang ada di dekatmu, yang ada di sini dan saat
ini, engkau berada di tempat lain – bergerak maju, melompat maju.
Dan hari esok itu, masa depan itu, engkau telah
menamainya dengan berbagai cara. Orang-orang menyebutnya surga, beberapa orang
menyebutnya moksha, tapi selalu di masa depan. Seseorang berpikir dalam hal
kekayaan, tapi kekayaan itu akan terjadi di masa depan. Dan seseorang berpikir
dalam hal surga, dan surga itu akan terjadi setelah engkau mati – jauh di masa
depan.
Engkau menyia-nyiakan masa sekarangmu untuk apa yang
tidak ada: inilah arti bermimpi. Engkau tidak bisa berada di sini dan sekarang.
Berada di saat ini sepertinya sangat sulit.
Engkau bisa berada di masa lalu, karena sekali lagi itu
adalah mimpi – kenangan, kenangan akan hal-hal yang tidak lagi ada – atau
engkau bisa berada di masa depan, yang merupakan proyeksi, yang sekali lagi
menciptakan sesuatu dari masa lalu. Masa depan tidak lain adalah masa lalu yang
diproyeksikan lagi – lebih berwarna, lebih indah, lebih menyenangkan, tapi ini
adalah masa lalu yang diperhalus.
Engkau tidak bisa memikirkan hal lain selain masa lalu:
masa depan tidak lain adalah masa lalu yang diproyeksikan lagi – dan keduanya
tidak ada. Masa sekarang ada, tapi engkau tidak pernah berada di masa sekarang.
Inilah yang dimaksud dengan mimpi.
Dan
Nietzsche benar saat dia mengatakan bahwa manusia tidak dapat hidup dengan
kebenaran. Dia membutuhkan kebohongan, dia hidup melalui kebohongan. Nietzsche
mengatakan bahwa kita terus mengatakan bahwa kita menginginkan kebenaran, tapi
tidak ada yang menginginkannya. Yang kita anggap sebagai kebenaran tidak lain
adalah kebohongan, kebohongan yang indah. Tidak ada yang siap melihat kenyataan
yang telanjang.
Pikiran seperti ini tidak bisa masuk ke jalur Yoga karena
Yoga berarti sebuah metodologi untuk mengungkapkan kebenaran. Yoga adalah
metode untuk sampai pada pikiran yang tidak bermimpi. Yoga adalah ilmu yang
berada di sini dan saat ini. Yoga berarti sekarang engkau siap untuk tidak
bergerak ke masa depan. Yoga berarti sekarang engkau siap untuk tidak berharap,
tidak untuk melompat maju dari keberadaanmu.
OSHO-
The Path of Yoga, Bab #1
Not only do we continuously dream, in life also we
project hopes into the future.
The present is almost always a hell: you can prolong this
hell only because of the hope that you have projected into the future. You can
live today because of the tomorrow.
You are hoping something is going to happen tomorrow —
some doors of paradise will open tomorrow. They never open today, and when
tomorrow will come it will not come as tomorrow, it will come as today, but by
that time your mind has moved again. You go on moving ahead of you: this is
what dreaming means. You are not one with the real, that which is nearby, that
which is here and now, you are somewhere else — moving ahead, jumping ahead.
And that tomorrow, that future, you have named it in so
many ways. People call it heaven, some people call it moksha, but it is always
in the future. Somebody is thinking in terms of wealth, but that wealth is
going to be in the future. And somebody is thinking in terms of paradise, and
that paradise is going to be after you are dead — far away in the future.
You waste your present for that which is not: this is
what dreaming means. You cannot be here and now. To be just in the moment seems
to be arduous.
You can be in the past, because again that is dreaming —
memories, remembrance of things which are no more — or you can be in the
future, which is projection, which again is creating something out of the past.
The future is nothing but the past projected again — more colorful, more
beautiful, more pleasant, but it is the past refined.
You cannot think anything other than the past: the future
is nothing but the past projected again — and both are not. The present is, but
you are never in the present. This is what dreaming means. And Nietzsche is
right when he says that man cannot live with the truth. He needs lies, he lives
through lies. Nietzsche says that we go on saying that we want the truth, but
no one wants it. Our so-called truths are nothing but lies, beautiful lies. No
one is ready to see the naked reality.
This mind cannot enter on the path of Yoga because Yoga
means a methodology to reveal the truth. Yoga is a method to come to a
non-dreaming mind. Yoga is the science to be in the here and now. Yoga means
now you are ready not to move into the future. Yoga means now you are ready not
to hope, not to jump ahead of your being.
OSHO : The Path of Yoga, Chapter 1
#Posted By Osho Indonesia
Komentar
Posting Komentar