Langsung ke konten utama

Sang Diri Adalah Hati, Sang Diri Adalah Kundalini

Banyak guru telah memperingatkan tentang bahaya kebangkitan dini energi kundalini. Panas yang besar dapat dibuat di dalam tubuh, dengan kemungkinan kerusakan pada otak dan sistem saraf. Untuk mempersiapkan sirkulasi energi spiritual dalam tubuh-pikiran, murid harus dimurnikan dari ego, dan dilengkapi dengan kebajikan, kerendahan hati-an dan penyerahan diri. Hal ini dicapai melalui pemahaman diri atau ‘pengelihatan yang jelas’ dan disertai dengan terbukanya ‘perasaan dari murid. Maka setelah itu energi dapat bergerak bebas tanpa halangan yang dihasilkan oleh identifikasi palsu yang adalah ego.

Ramana pernah berkata “Dokter mu mengatakan bahwa hati adalah di sisi kiri dada. Tetapi seluruh tubuh adalah hati untuk para yogi. Jnani memiliki hati mereka baik di dalam maupun di luar.”

Seorang pemuja nya, Ranaky Matha, mengklaim telah memiliki pembebasan bagi dirinya di bawah kasih karunia Bhagawan ketika kundalininya naik ke sahasrara, setelah itu ia menyadari Kesatuan, Universal, Diri yang Transendental sebagai Cahaya-Hati dan Amrita Nadi sebagai “pilar cahaya” , naik ke sahasrara dan di atas, seperti yang pernah digambarkan oleh Ramana. Dia pernah hampir memiliki pengalaman Ganapati Muni dari kundalini yang mencoba untuk keluar dari bagian atas tengkorak tetapi mereda ketika ia meminta bantuan kepada Ramana. Maharshi mengatakan kepada dirinya bahwa ia terlahir untuk menyadari, bahwa ia hanyalah merupakan kausal (karana) guru untuknya.

Dan lebih lanjut, seseorang pada jalan spiritual tidak perlu khawatir jika ia tidak memiliki pengalaman karena itu tidak terlalu ‘diperlukan’, kisah berikut dari Ramana Maharshi dapat menghilangkan kekhawatirannya ini :

“Pada tahun 1942, seorang sarjana Tamil melakukan diskusi panjang dan rinci dengan Bhagawan tentang amrita nadi, yang diyakini merupakan jaur saraf terkait dengan realisasi diri. Bhagawan menunjukkan minat dalam diskusi itu dan menjawab semua pertanyaan cendekiawan tersebut? Ia memberikan penjelasan rinci tentang fungsi nadi amrita.

Salah seorang pemuja, Nagamma merasa tersingkirkan dan tidak berada di tempat itu karena dia tidak tahu apa-apa tentang materi pelajaran. Setelah cendekiawan itu pergi, dia mendekati Bhagawan dan mulai bertanya kepadanya tentang apa yang telah dibahas. Sebelum dia dapat menyelesaikan kalimatnya, Bhagawan berkata, “Mengapa Anda khawatir tentang semua ini?”

Nagamma menjawab, “Bhagavan, Anda telah membahas ini selama empat hari, jadi saya pikir saya juga harus belajar sesuatu tentang hal itu dari Anda”.

Bhagawan menjawab, “Cendikiawan itu bertanya pada Saya apa yang ditulis dalam kitab suci dan Saya memberinya jawaban yang sesuai. Mengapa Anda repot-repot tentang semua itu? Adalah cukup jika Anda melihat ke dalam diri Anda untuk siapa Anda sebenarnya. “Sambil mengatakan ini, Bhagawan tersenyum penuh kasih padanya.

Selang dua hari kemudian, ada sekali lagi dialog lain pada subjek yang sama. Kali ini Bhagawan mengatakan bahwa itu hanya gagasan, konsep belaka. Nagamma ikut melakukan interupsi untuk bertanya apakah semua hal yang berkaitan dengan amrita nadi juga hanya konsep.

Bhagawan menjawab tegas, “Ya, apa lagi kalau bukan itu? Kalau bukan hanya gagasan belaka? Jika tubuh itu sendiri adalah gagasan, apakah hal itu juga bukan gagasan belaka?

“Bhagawan kemudian melihat Nagamma dengan rasa kasih sayang yang besar. Pada saat itu, semua keraguan yang ada padanya telah hilang. Dalam menceritakan kejadian ini, Nagamma ingin untuk diketahui betapa pentingnya untuk kembali ke sumber ketika keraguan spiritual timbul. “ (Dari Ramana Periya Puranam)

Juga di Ramana Periyam Puranam ditemukan kutipan dari Ramana:

“Sang Diri adalah untuk di realisasikan. Kundalini shakti, visi Tuhan, kekuatan gaib dan kekuatan mantra, semua itu adalah tampilan dari Sang Diri. Mereka yang berbicara tentang hal ini dan menikmati ini belum menyadari Sang Diri. Sang Diri adalah di Hati dan adalah Hati itu sendiri. Semua bentuk lain dari manifestasi berada di otak. Otak itu sendiri mendapatkan daya dari Hati. Tetap berada di Hati adalah realisasi Sang diri. Selain dari melakukan hal itu, tertarik dengan bentuk yang berorientasi kepada otak dan disiplin ilmu serta metode adalah buang-buang waktu belaka. Apakah itu tidak bodoh untuk berpegang pada begitu banyak upaya dan begitu banyak disiplin ilmu yang dikatakan diperlukan untuk memberantas kebodohan yang sebenarnya tidak ada? ”

Jelas, untuk Ramana kekuatan kundalini tidak begitu penting dibandingkan dengan realisasi utama dari hati atau kesadaran itu sendiri.

Deskripsi yang menarik dari kundalini diberikan dalam Spandakarika, terjemahan dengan komentar oleh Daniel Odier dari teks tantra kuno oleh Vasagupta, yang berbicara seperti berikut “bola kundalini yang memancar dari hati, menyerap totalitas ruang, dan itu adalah cinta yang mutlak”- Sebaliknya chakra-chakra dan gerakan kundalini di tulang belakang lebih atau kurang adalah imajiner.

Ke-Buddha-an bukanlah suatu pencapaian,
ke-Buddha-an hanyalah soal menyadari siapa Diri kita sebenarnya.
Ini soal keélingan.

***

Sang Diri Akan Membangkitkan Kundalini Secara Otomatis

Paramhansa Yogananda berbicara tentang ini ketika ia berkata,

Pikiran kontemplatif, mencoba kembali ke keilahian, yang terus diseret kembali ke indera oleh arus kehidupan. Ketika energi dapat dibujuk untuk membalikkan alirannya dari indera ke otak, itu akan mengungkapkan kepada kita kesadaran akan dunia yang lain. Sebuah dunia – yang bukan dari materi tetapi Spirit/Roh.

Setiap orang memiliki magnet positif di bagian atas kepala (mata spiritual dan chakra mahkota), yang menarik kesadaran kita ke atas ke arah kesatuan bawaan kita dengan Tuhan. Pada saat yang sama ada magnet di dasar tulang belakang yang menarik kita ke arah negatif, keegoisan, dan ketidaksadaran. Perancis memiliki frase, nostalgie de la Boue, nostalgia untuk lumpur – dengan kata lain, kerinduan kita untuk kembali ke keadaan kurang kesadaran dari mana kita telah berevolusi. Kundalini, berpusat di dasar tulang belakang, adalah pendorong keluar kesadaran kita yang diidentifikasi dengan materi. Gudang energi ini adalah apa yang menarik pikiran kita dari kegelisahan ketika kita bermeditasi.

Agama batin yang sejati adalah membalikkan kekuatan hidup jauh dari sarangnya di dasar tulang belakang dan menyatukan dengan kutub positif di bagian atas kepala. Ketika persatuan ini terjadi, pencerahan terjadi. Beberapa pencari, mendengar betapa pentingnya meningkatkan energi ini, mereka menggunakan latihan pernapasan, menggunakan kekerasan dan praktik intens lain untuk mengocok dan melepas arus kehidupan. Kundalini adalah kekuatan besar, namun, yang seperti api, jika disalahgunakan atau salah penanganan, bisa sangat berbahaya. Merangsang Kundalini berlebihan dengan cara fisik berlebihan dan dengan sengaja menghasilkan panas yang luar biasa di dalam tubuh dan dapat merusak sistem saraf.

Dalam bukunya, The New Path, Yogananda memulai bab tentang Kriya Yoga – teknik tertinggi untuk membangkitkan Kundalini – dengan kata-kata berikut dari Alkitab:

“Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.”

Ada alasan yang baik mengapa setiap tradisi spiritual mendorong siswa untuk mengikuti ajaran moral – dengan melakukannya akan menempatkan mereka selaras dengan sifat Ilahi mereka. Setiap kali kita memikirkan pikiran yang murah hati atau cinta, energi dilepaskan ke atas, sementara keinginan pribadi menarik Kundalini ke bawah untuk memenuhi keinginan tersebut.

Tujuan Yoga adalah mengarahkan kekuatan hidup naik di tulang belakang. Untuk mencapai tujuan mulia ini, kehidupan sehari-hari kita harus memperkuat upaya meditasi kita, jika tidak, sikap kontraktif akan membawa kekuatan hidup kita ke bawah dan sebaliknya berlawanan dari arah kemana kita berusaha untuk menuju spiritual.

Kundalini dapat disamakan dengan sebuah sungai besar: Jika motif seseorang benar, kundalini ditarik dengan aman melalui tulang belakang bagian dalam, seperti sungai yang mengalir mengikuti saluran alam. Namun, jika seorang pencari termotivasi oleh ego dan memaksa Kundalini naik ke atas oleh latihan pernapasan yang ekstrim, sementara kesadarannya tidak diinternalisasi dan menjadi cukup halus untuk memungkinkan energi mengalir bebas di saluran dalam tulang belakang ini. Energi yang dipaksa ini tetap harus mengalir di suatu tempat, dan demikian hal nya, dapat merusak sistem saraf, seperti sungai yang meluap dari tempatnya.

Alkitab: “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.”

Yogananda sangat tidak menganjurkan menggunakan praktik yoga yang intens dan mengajarkan pendekatan yang seimbang dan kedewasaan spiritual menuju pencerahan. Jalan beliau dari Kriya Yoga benar-benar aman dan tidak memaksa Kundalini sehingga masalah pada sistem saraf tidak akan terjadi. Teknik yoga sangat mengagumkan untuk merangsang kekuatan hidup, tetapi mereka harus digunakan dalam konteks yang lebih luas. Menggabungkan kemurnian hati dan sikap yang benar dengan teknik ilmiah untuk membuat usaha penyatuan yang total. Ketika yoga dipraktekkan dalam semangat cinta kasih dan persembahan-diri, arus kehidupan yang dilepaskan ke atas akan harmonis dengan cara yang aman, namun juga sangat kuat/powerful.

Ajaran Ramana Maharshi :

Seorang yogi dapat dipastikan bertujuan membangkitkan Kundalini (daya-Serpent) dan mengirimnya ke atas sushumna (saraf yogi). Dan seorang jnani mungkin tidak memiliki hal seperti ini sebagai objek-nya, tetapi keduanya mencapai hasil yang sama, yaitu pengiriman daya hidup sampai sushumna dan memutus chitjadagranthi (simpul pengikat hidup). Kundalini adalah nama lain untuk Atma atau diri, atau Sakti. Kita membicarakan tentang hal itu seolah-olah seperti yang ada di dalam tubuh karena kita memahami diri kita sebagai yang terbatas pada tubuh. Tetapi pada kenyataannya baik di dalam dan di luar, tidak ada yang lain selain Sang Diri, atau Sakti. Dalam jnana marga, ketika dengan penyelidikan-Diri, pikiran yang menyatu dalam Sang Diri, Sang Diri, Sakti-nya atau Kundalini akan naik secara otomatis. (Gems dari Bhagavan – ed A. Devaraja Mudaliar;. Bab 13)

Perhatikan dalam tulisan-tulisan Yogananda kemudian, setelah ia bertemu Ramana Maharshi, itu mereferensi ke sudut pandang yang berbeda dari yang ia tekankan di tahun-tahun awal ketika ia mulai mengajar :

“Lihatlah dunia ini sebagai sebuah mimpi, dan kemudian Anda akan memahami bahwa Anda boleh berbaring di tempat tidur bumi ini dan bermimpi impian kehidupan. Anda tidak akan keberatan, karena Anda akan tahu Anda sedang bermimpi … Singkirkan khayalan penyakit akan kesehatan, kesedihan dan kegembiraan. Bangkit di atas itu. Menjadi Sang Diri. Saksikan pertunjukan alam semesta, tetapi jangan menjadi terserap di dalamnya. Berkali-kali saya telah melihat tubuh saya pergi dari dunia ini. Saya tertawa pada saat kematian. Saya siap kapan saja. Semua tak ada artinya. Hidup yang kekal adalah milik saya. Saya adalah lautan kesadaran … Ketika Anda benar-benar ingin dibebaskan dari mimpi bumi ini, tidak ada kekuatan yang dapat menghentikan Anda dari mencapai pembebasan. Jangan pernah meragukannya! Keselamatan Anda bukan untuk dicapai – itu sudah menjadi milik Anda, karena Anda dibuat menurut citra Tuhan; tetapi Anda harus tahu ini. Anda telah lupa ini. ”

#Posted by Kriya Yoga Nusantara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Salah Satu Syair Rumi Tentang Reinkarnasi

Sebagai tahapan yang harus dilalui wujud lahir, tingkatan wujud berikutnya akan berproses sesuai dengan rancangan wujud sebelumnya. Dengan jalan seperti ini muncullah ribuan perubahan. Dan tiap perubahan selalu lebih baik dari sebelumnya. Sadarilah selalu wujudmu saat ini karena jika kau berpikir tentang wujudmu di masa lalu, maka kau akan memisahkan dirimu dari Diri Sejatimu. Inilah semua keadaan yang tetap yang kau saksikan dalam kematian. Lalu mengapa harus kau palingkan mukamu dari kematian? Ketika tahapan kedua lebih baik dari tahapan pertama, maka matilah dengan senyum suka cita. Dan arahkan pandanganmu ke depan untuk menempati wujud baru yang lebih baik dari wujud sebelumnya. Sadarilah, dan jangan tergesa-gesa. Kau harus mati terlebih dulu sebelum memperbaiki diri. Laksana sang surya, hanya jika kau tenggelam di Barat, maka di Timur, kau akan menyaksikan wajahmu yang cerlang gemilang.  ( Jalaluddin Rumi ) Tulisan Di Batu Nisan Jalaluddin...

Kata-Kata Indah Dari Osho

Kita telah hidup dalam pikiran selama begitu banyak kehidupan, dan kita telah menjadi selaras dengan kegelapannya, dengan keburukannya, kesia-siaannya. Ketika engkau bertindak tanpa pikiran, seluruh keberadaanmu bergetar. Engkau bergerak di jalur yang berbahaya. Pikiran berkata, “Waspada! Pikirkan dulu, baru kemudian bertindak.” Tetapi jika engkau berpikir dulu dan baru kemudian melakukan sesuatu, perbuatanmu akan selalu mati, basi. Ini akan keluar dari pikiran, ini tidak akan menjadi nyata dan otentik. Maka engkau tidak bisa mencintai, Maka engkau tidak bisa bermeditasi, Maka engkau tidak bisa benar-benar hidup dan engkau tidak bisa mati. Engkau menjadi hantu, keberadaan yang palsu. Cinta mengetuk hatimu dan engkau berkata, “Tunggu! Aku akan memikirkannya.” Kehidupan terus mengetuk pintumu dan engkau berkata, “Tunggu! Aku akan memikirkannya.” OSHO, A Bird on the wing, Chpt 9, Save the cat “Kuasai hanya satu hal: dirimu sen...

Osho, aku ingin berdoa kepada Tuhan. Tolong ajari aku caranya

“Prayer means gratefulness, prayer means no complaint. Prayer means ”I am thankful for all that has been given to me; more I could not have asked for.” In that very prayerfulness one becomes graceful”. ___Osho Doa berarti rasa syukur, doa berarti tidak ada keluhan. Doa berarti “Saya bersyukur untuk semua yang telah diberikan kepada saya; lebih saya tidak bisa meminta.” Dalam penuh rasa syukur itu orang menjadi graceful.. ------------------------------------------- “Osho, aku ingin berdoa kepada Tuhan. Tolong ajari aku caranya” Osho: “JANGAN MEREPOTKAN ALLAH, DIA PUNYA MASALAH SENDIRI. Tidakkah anda lihat apa pun yang Dia ciptakan adalah mati? Anda menyimpan masalah anda kepada diri sendiri. Mengapa orang harus ingin berdoa kepada Allah? ALLAH TIDAK MEMBUTUHKAN DOA-DOA ANDA. Anda mungkin memerlukan doa-doa itu — tapi mereka tidak akan sesuatu yang lebih dari suara keinginan anda, tuntutan anda, mengekspresikan keluhan anda. Itulah apa yang dilakukan orang atas nama d...