Langsung ke konten utama

Reinkarnasi – Hidup Tak Pernah Berakhir

Kita sebenarnya hidup bersama dengan roh-roh yang gentayangan atau sedang menunggu reinkarnasi.

Badan halus keluar dan tidak dapat masuk lagi ke badan kasat.

Apabila seseorang mati tanpa kesadaran—masih sangat terikat dengan benda-benda duniawi, dengan keluarga, dengan rumah dan lain sebagainya, tali pengikat yang menghubungkan badan kasat dengan badan halus tidak segera putus. Apabila jasad kita dikubur, apalagi diawetkan atau ditutup dalam peti mati yang sangat kuat, proses pemusnahan mayat akan memakan waktu sangat lama. Tali pengikat tidak putus-putus dan badan halus masih terus gentayangan sekitar jasadnya. Ia ingin masuk kembali, tetapi tidak mungkin lagi………

Pada saat kita dinyatakan mati, sebenarnya yang terjadi adalah bahwa badan halus kita berada di Iuar badan kasar dan sudah tidak dapat masuk kembali. Sebagaimana saya jelaskan tadi, badan halus ini sudah sering keluar-masuk badan kasar, tetapi dalam alam tidur, sehingga pada saat kematian, ia bingung, karena ia sudah tidak dapat masuk kembali.

Mereka yang mendalami meditasi—saya garis bawahi “mendalami”—dapat merasakan perpisahan antara badan halus dan badan kasar dalam alam meditasi. Karena itu, para meditator tidak akan pernah takut mati. Mereka sudah sadar betul akan proses alami yang pernah terjadi terhadapnya dan akan terjadi lagi.

Mereka yang belum mencapai kesadaran seperti itu tentu merasa bingung. Dalam keadaan bingung itu, Ego akan berupaya keras untuk memasuki kembali badan kasatnya. Tentu saja hasilnya nihil, namun karena begitu terikatnya dia dengan badan kasat, ia akan tetap berada di sekitarnya, sampai musnahnya badan kasat. Untuk mempercepat proses pemusnahan badan kasat, cara yang tergampang adalah memperabukan jasad yang sudah ditinggal itu.

Kita sebenarnya hidup bersama dengan roh-roh yang gentayangan atau sedang menunggu reinkarnasi. Jumlah mereka kira-kira tiga kali lipat dari kita. Mereka berada di mana-mana. Jadi kalau ada seorang dukun yang mengatakan, “Wah tempatmu ini ada penghuninya”, dia hanya membodohi Anda. Tempat mana pun ada penghuninya. Bayangkan jumlah mereka tiga kali lipat dari kita. Jadi, tidak usah takut.

Ego atau badan halus yang masih gentayangan dapat dihubungi dengan cara-cara tertentu. Anda dapat berkomunikasi dengan mereka. Ini yang biasanya disebut “Memanggil Roh” dan sebagainya. Gampang sekali caranya: gunakan Ouija Board. Anda dapat membuatnya sendiri: Selembar karton, ditulis huruf-huruf alfabet, angka 0 sampai 9, “Ya” dan “Tidak” dan jadilah Ouija Board Anda. Letakkan koin logam yang ringan dan agak besar, atau sesuatu yang lain, di atas kertas yang telah Anda siapkan. Anda membutuhkan sedikit konsentrasi, sentuhlah koin itu dengan salah satu jari Anda. Hanya sentuhan lembut, jangan ditekan. Anda dapat mengawali dengan membuat niat atau permohonan dalam hati, bahwa Anda ingin berkomunikasi dengan salah satu roh yang berada sekitar Anda. Setelah beberapa saat, jari Anda akan terasa bergetar dan koin yang Anda sentuh akan tergeser sedikit. Ini tandanya bahwa sudah ada roh yang dapat diajak berdialog. Anda sudah bisa mulai bertanya, dan “roh” yang Anda hubungi akan menjawab, dengan cara menggerakkan jari Anda ke huruf-huruf tertentu untuk membuat kalimat.

Tidak sulit kalau mau berkomunikasi dengan “roh gentayangan” itu, namun komunikasai semacam ini tidak tanpa bahaya: mereka akan lebih terikat lagi dengan alam kita. Mereka akan menunda perjalanan berikut mereka, bahkan reinkarnasi berikutnya. Demikian, kita yang berkomunikasi dengan mereka sebenarnya tidak membantu mereka, tetapi justru menjadi penghalang bagi evolusi mereka. Para dukun Anda, para orang pintar Anda—yang sering Anda hubungi untuk mengadakan dialog dengan keluarga Anda yang telah meninggal—sebenarnya melakukan kesalahan besar.

Sebaliknya, apabila seseorang meninggalkan jasadnya dengan penuh kesadaran, Sang Ego ini dapat menikmati proses kematiannya, karena sebenarnya ia mungkin sudah pernah mengalaminya beberapa kali dalam alam meditasi. Ia sudah terbiasa.

Pertama akan terasa seolah-olah ia memasuki terowongan panjang yang bersinar, bercahaya. Seperti lampu-lampu diskotek yang berkedipan. Terowongan ini tidak lain adalah Tali Penghubung yang kita bicarakan tadi. Anak-anak muda kita yang senang dengan diskotek dan lampu-larnpu yang berkedipan itu sebenarnya hanya sedang merindukan pengalaman masuk-keluar terowongan ini, yang dapat membuat mereka begitu tenang, begitu tenteram.

Meditasi dapat memberikan kenikmatan yang jauh melebihi pengalaman di diskotek. Anak-anak muda kita tidak bersalah. Mereka begitu polos, mereka masih dekat sekali dengan Keberadaan, dengan Alam. Mereka merindukan pengalaman asal mereka. Diskotek hanya merupakan pengganti. Apabila mereka diajak memasuki alam meditasi, dengan sendirinya ekstase, narkotika dan ekses-ekses lain yang terjadi itu akan terlepaskan. Beri mereka penggantinya dan jangan hanya merebut kenikmatan yang sudah mereka peroleh dari diskotek. Beri mereka sesuatu yang lebih berharga dan yang kurang berharga akan terlepaskan sendiri.

Begitu keluar dari terowongan ini, apabila Anda mati dengan penuh kesadaran, Badan Halus Anda akan langsung memutuskan hubungan dengan Badan Kasat. Hanya diniatkan saja, karena Badan Halus ini masih memiliki pikiran dan dapat memikirkan apa pun. Hanya niat saja, hanya pikiran saja, dan tali penghubung pun putus. Sekarang Anda akan melihat cahaya yang sangat menyilaukan. Cahaya ini seolah-olah mengundang Anda untuk memasuki alam lain yang lebih indah. Apabila masih ada sedikit pun keterikatan dengan keluarga, kerabat atau apa saja yang baru Anda tinggalkan, Cahaya ini tidak akan terlihat atau akan segera lenyap.

Apabila terlihat Cahaya, lupakan segalanya dan ikutilah Cahaya itu. Anda dalam keadaan seolah-olah sedang melayang. Dalam alam ini, niat Anda menjadi sangat penting. Apa pun yang Anda niatkan, itulah yang terjadi. Setelah mengikuti Cahaya ini, mereka yang tidak begitu terbiasa dengan latihan-latihan meditasi, selama masih hidup, akan mengalami black-out. Ia tidak mengingat apa pun. Mekanisme alam mulai bekerja secara otomatis, dan setelah beberapa waktu ia akan lahir kembali, mengikuti proses daur ulang alami. Ia akan lahir dalam keluarga, di mana ia dapat menyelesaikan pelajaran-pelajaran berikutnya, dalam keluarga, di mana ia dapat menyelesaikan utang-piutang Karmanya. Semuanya ini terjadi, tanpa Anda ketahui.

Para meditator—yaitu mereka yang sudah terbiasa dengan latihan-latihan meditasi—setelah melihat dan mengikuti cahaya, akan tetap sadar. Mereka akan merasakan kenikmatan yang tak terhingga. Cahaya ini membakar badan halus atau apa yang disebut Etheric Body dan Anda memperoleh Badan yang lebih halus lagi yang biasanya disebut Astral Body. Saya akan menamakannya Badan Cahaya.

Badan Cahaya ini mengantar Anda ke alam yang indah sekali. Tidak ada sorga atau neraka. Tetapi dalam alam ini, Anda akan melakukan introspeksi diri. Apakah masih ada pelajaran-pelajaran yang harus diperoleh dari bumi. Apakah masih ada orang-orang yang harus Anda temui. Berdasarkan introspeksi diri demikian, Anda dapat menentukan kelahiran Anda berikutnya. Ingin lahir di mana, dalam keluarga siapa dan sebagainya. Biasanya mereka yang sudah mencapai kesadaran semacam ini, setelah kelahiran kembali akan segera mengingat kembali tujuan hidupnya dan akan meneruskan pelajarannya.

Mereka yang sudah mencapai kesadaran lebih tinggi lagi bahkan dapat berada dalam alam ini untuk beberapa lama. Alam ini memang sangat menyenangkan. Anda dapat bertemu dengan mereka yang telah mendahului Anda. Tentu saja, apabila mereka pun mati dengan penuh kesadaran. Mati dengan kesadaran berarti mati tanpa rasa takut. Di sini pula, Anda dapat bertemu dengan begitu banyak Guru, para Master, dan lain sebagainya. Apabila Anda seorang meditator, alam ini tidak asing lagi bagi Anda. Dalam meditasi Anda sudah pernah mengunjungi alam ini.

(Dikutip dari buku (Anand Krishna. (1998). Reinkarnasi, Hidup Tak Pernah Berakhir. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Salah Satu Syair Rumi Tentang Reinkarnasi

Sebagai tahapan yang harus dilalui wujud lahir, tingkatan wujud berikutnya akan berproses sesuai dengan rancangan wujud sebelumnya. Dengan jalan seperti ini muncullah ribuan perubahan. Dan tiap perubahan selalu lebih baik dari sebelumnya. Sadarilah selalu wujudmu saat ini karena jika kau berpikir tentang wujudmu di masa lalu, maka kau akan memisahkan dirimu dari Diri Sejatimu. Inilah semua keadaan yang tetap yang kau saksikan dalam kematian. Lalu mengapa harus kau palingkan mukamu dari kematian? Ketika tahapan kedua lebih baik dari tahapan pertama, maka matilah dengan senyum suka cita. Dan arahkan pandanganmu ke depan untuk menempati wujud baru yang lebih baik dari wujud sebelumnya. Sadarilah, dan jangan tergesa-gesa. Kau harus mati terlebih dulu sebelum memperbaiki diri. Laksana sang surya, hanya jika kau tenggelam di Barat, maka di Timur, kau akan menyaksikan wajahmu yang cerlang gemilang.  ( Jalaluddin Rumi ) Tulisan Di Batu Nisan Jalaluddin...

Kata-Kata Indah Dari Osho

Kita telah hidup dalam pikiran selama begitu banyak kehidupan, dan kita telah menjadi selaras dengan kegelapannya, dengan keburukannya, kesia-siaannya. Ketika engkau bertindak tanpa pikiran, seluruh keberadaanmu bergetar. Engkau bergerak di jalur yang berbahaya. Pikiran berkata, “Waspada! Pikirkan dulu, baru kemudian bertindak.” Tetapi jika engkau berpikir dulu dan baru kemudian melakukan sesuatu, perbuatanmu akan selalu mati, basi. Ini akan keluar dari pikiran, ini tidak akan menjadi nyata dan otentik. Maka engkau tidak bisa mencintai, Maka engkau tidak bisa bermeditasi, Maka engkau tidak bisa benar-benar hidup dan engkau tidak bisa mati. Engkau menjadi hantu, keberadaan yang palsu. Cinta mengetuk hatimu dan engkau berkata, “Tunggu! Aku akan memikirkannya.” Kehidupan terus mengetuk pintumu dan engkau berkata, “Tunggu! Aku akan memikirkannya.” OSHO, A Bird on the wing, Chpt 9, Save the cat “Kuasai hanya satu hal: dirimu sen...

Osho, aku ingin berdoa kepada Tuhan. Tolong ajari aku caranya

“Prayer means gratefulness, prayer means no complaint. Prayer means ”I am thankful for all that has been given to me; more I could not have asked for.” In that very prayerfulness one becomes graceful”. ___Osho Doa berarti rasa syukur, doa berarti tidak ada keluhan. Doa berarti “Saya bersyukur untuk semua yang telah diberikan kepada saya; lebih saya tidak bisa meminta.” Dalam penuh rasa syukur itu orang menjadi graceful.. ------------------------------------------- “Osho, aku ingin berdoa kepada Tuhan. Tolong ajari aku caranya” Osho: “JANGAN MEREPOTKAN ALLAH, DIA PUNYA MASALAH SENDIRI. Tidakkah anda lihat apa pun yang Dia ciptakan adalah mati? Anda menyimpan masalah anda kepada diri sendiri. Mengapa orang harus ingin berdoa kepada Allah? ALLAH TIDAK MEMBUTUHKAN DOA-DOA ANDA. Anda mungkin memerlukan doa-doa itu — tapi mereka tidak akan sesuatu yang lebih dari suara keinginan anda, tuntutan anda, mengekspresikan keluhan anda. Itulah apa yang dilakukan orang atas nama d...