Langsung ke konten utama

Swami Vivekananda


“Tujuan setiap jiwa adalah kebebasan, kebebasan dari perbudakan materi dan akal, pengendalian terhadap sifat dasar internal dan eksternal. Pada saat manusia telah cukup ditempa oleh cobaan dunia, dia akan bangkit untuk menginginkan kebebasan, dan mencari jalan untuk lari dari hal keduniawian, dia akan mencari pengetahuan, belajar untuk mengenali dan memahami dirinya dan kemudian akan menjadi bebas.

 Pada saat aku terikat dengan alam ini, oleh nama dan bentuk, masa, ruang, dan hukum sebab akibat, aku tidak tahu siapa diriku yang sebenarnya. Namun, meskipun aku berada didalam perbudakan tersebut sekalipun, diriku yang sebenarnya tidak akan hilang. Aku berusaha melepaskan keterikatan tersebut. Satu persatu ikatan itupun terlepas, dan aku menyadari kemuliaan yang sebenarnya dalam diriku. Kemudian datanglah kebebasan yang sepenuhnya. Aku mencapai kesadaran diri yang paling jelas dan paling utuh. Maka aku mengerti kini bahwa aku adalah spirit yang tiada terbatas, penguasa alam ini dan bukan budaknya. Dibalik semua perbedaan dan penggabungan, dibalik ruang, waktu dan hukum sebab akibat, aku adalah tetap aku.”

“Manusia yang darinya selubung diangkat adalah manusia yang lebih mengetahui dari manusia lainnya, manusia yang terbebas dari selubung kebodohan tersebut, dan manusia yang darinya semua kebodohan hilang adalah manusia yang maha tahu, karena itulah seluruh pengetahuan ada padanya. Jiwa adalah Tuhan, dan setiap manusia memiliki sifat ketuhanan yang sempurna dalam dirinya dan setiap manusia harus menampilkan sifat ketuhanan yang dimilikinya cepat atau lambat.”

“Manusia memiliki kekuatan yang tidak terbatas dalam dirinya, dan pada saat dia mampu memunculkan kekuatan tersebut, dia mampu menampilkan dirinya sebagai satu Diri yang tidak terbatas. Dia telah melihat kejayaan diri dan telah menemukan bahwa dunia, Tuhan, dan surga ada dalam dirinya.”

“Tuhan tidak berada didalam atau diluar, namun Tuhan, alam, jiwa dan seluruh alam raya adalah istilah yang dapat berganti-ganti. Sesungguhnya kau tidak pernah melihat dua hal, namun bahasa metaforalah yang telah menipumu.”

“Langit meluas melalui kendali-Nya, udara berhembus melalui kendali-Nya, matahari bersinar melalui kendali-Nya, dan semua yang hidup melalui kendali-Nya. Dia adalah Realitas dialam ini. Dia adalah Jiwa dari jiwamu.”

“Hanya ada satu Jiwa, satu diri, kemurnian dan kesempurnaannya abadi, tidak akan berubah dan tidak akan diubah, dan memang belum pernah berubah. Seluruh perubahan yang terjadi didunia ini hanya merupakan tampilan dari Satu diri tersebut.”

“Karena itu, harus ada sesuatu yang lain dibalik semua itu, sesuatu yang benar-benar termanifestasi, yang benar-banar dapat melihat, yang benar-benar menikmati dan Dia adalah Jiwa manusia, atau diri manusia yang sesungguhnya. Dia yang benar-benar dapat melihat. Alat-alat eksternal dan organ yang menangkap dan mengirimkannya keakal dan akal akan mengirimkannya pada intelek dan intelek merefleksikannya seperti halnya sebuah cermin dan dibalik cermin tersebut ada jiwa yang benar-benar melihat dan memberikan keinginan dan perintahnya. Dia adalah pengendali semua instrumen-instrumen tersebut, pemilik rumah yang sebenarnya, raja yang dinobatkan dalam tubuh manusia.”

“Tubuh manusia adalah tubuh yang paling agung didunia ini, dan manusia adalah ciptaan yang paling agung dari semua yang pernah diciptakan. Manusia lebih tinggi dari binatang dan malaikat, tak ada yang lebih agung dari manusia. Bahkan Tuhan akan turun kedunia untuk memberi keselamatan melaui tubuh manusia.”

“Ketika seseorang menginginkan kebebasan, dia menemukan bahwa esensi benda sebagai kesia-siaan hingga tidak ada akhir kesenangan dan penderitaan. Pada saat seseorang mulai melihat kesia-siaan dalam hal-hal keduniawian, dia akan merasa tidak perlu terpengaruh dan dipermainkan oleh keadaan tersebut. Pada saat seseorang menyadari perbudakan dalam keduniawian, maka akan timbul keinginan untuk bebas.”

“Ada sesuatu yang tidak pernah berubah, dan Dia adalah Tuhan. Dan semakin dekat kita kepadaNya, akan semakin sedikit perubahan dalam diri kita, semakin sedikit pula pengaruh dunia terhadap diri kita. Dan pada saat kita mencapai-Nya dan berdiri bersamaNya, kita akan menaklukkan dunia, kita akan menjadi pemilik wujud alam ini dan mereka tidak akan berpengaruh lagi terhadap kita.”

“Keseluruhan dunia ini adalah untuk jiwa, dan bukan jiwa untuk dunia.”

“Sebelum sifat dasar manusia mengalami perubahan, kebutuhan-kebutuhan fisik akan selalu timbul dan kesengsaraan akan selalu dirasakan dan tidak akan ada pertolongan fisik yang mampu menyembuhkannya. Satu-satunya penyelesaian adalah dengan menyucikan manusia. Kebodohan adalah induk dari segala kejahatan dan kesengsaraan. Biarkan manusia mencari penerangan, biarkan mereka suci dan memiliki spiritual yang kuat dan terdidik, maka dengan sendirinya kesengsaraan didunia ini akan berhenti.”

“Manusia adalah Tuhan, semua hal yang kita lihat disekitar kita adalah bukti keberadaan Tuhan dalam diri manusia. Perbedaan diantara kita terletak pada tinggi rendahnya derajat manifestasi sifat ketuhanan pada diri kita.”

“Mereka yang telah mencapai kesempurnaan akan berada dalam diri Tuhan.”

“Dan pada saat satu jiwa menjadi sempurna dan absolut, jiwa tersebut akan menyatu dengan Tuhan, dan jiwa itu akan mewujudkan Tuhan sebagai kesempurnaan dan realitas sifat dan eksistensinya, eksistensi yang absolut, pengetahuan yang absolut, dan kebahagiaan yang absolut.”

“Kau adalah Tuhan dibumi ! Para pendosa ? Suatu dosa yang bernama manusia. Kita adalah Tuhan teragung yang pernah ada. Dan menjelma kepada sesuatu yang bukan selain dirimu sendiri.”

“Kamu adalah Tuhan terkasih dunia ini, orang Yang Mahakuasa sang pengatur segala hal yang ada dan yang akan lahir, orang Yang Mahakuasa sang pengatur matahari, bintang-bintang, bulan, bumi, planet-planet lain dan segala hal yang ada diluar alam ini. Melalui dirimulah matahari bersinar dan bintang memancarkan sinarnya serta bumi menampakkan keindahannya. Melalui kasihmu sehingga semuanya saling cinta dan tertarik. Kamu ada didalam segala hal dan kamu adalah segalanya. Kamu adalah yang dijauhi sekaligus yang didekati. Kamu adalah segalanya dalam segala hal.”

“Dia mampu melewati alam fana. Dia mencapai Tuhan. Pada saat seorang manusia dikendalikan oleh perasaannya, maka dia menjadi bagian dunia ini. Pada saat dia mengendalikan perasaannya dia telah lepas dari kendali dunia ini.”

“Setiap kita adalah dunia. Kita bukanlah bagian dari dunia. Kita adalah sebuah atau salah satu dunia. Kita bukanlah bagian dari keseluruhan, kita sendirilah keseluruhan itu.”

(Dikutip dari buku Sang Manusia Sempurna – Antara Filsafat Islam dan Hindu oleh Dr. Seyyed Mohsen Miri Rektor ICAS Jakarta. Swami Vivekananda adalah Spiritualis dan pemikir besar bangsa India yg hidup antara tahun 1863 hingga 1902)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Salah Satu Syair Rumi Tentang Reinkarnasi

Sebagai tahapan yang harus dilalui wujud lahir, tingkatan wujud berikutnya akan berproses sesuai dengan rancangan wujud sebelumnya. Dengan jalan seperti ini muncullah ribuan perubahan. Dan tiap perubahan selalu lebih baik dari sebelumnya. Sadarilah selalu wujudmu saat ini karena jika kau berpikir tentang wujudmu di masa lalu, maka kau akan memisahkan dirimu dari Diri Sejatimu. Inilah semua keadaan yang tetap yang kau saksikan dalam kematian. Lalu mengapa harus kau palingkan mukamu dari kematian? Ketika tahapan kedua lebih baik dari tahapan pertama, maka matilah dengan senyum suka cita. Dan arahkan pandanganmu ke depan untuk menempati wujud baru yang lebih baik dari wujud sebelumnya. Sadarilah, dan jangan tergesa-gesa. Kau harus mati terlebih dulu sebelum memperbaiki diri. Laksana sang surya, hanya jika kau tenggelam di Barat, maka di Timur, kau akan menyaksikan wajahmu yang cerlang gemilang.  ( Jalaluddin Rumi ) Tulisan Di Batu Nisan Jalaluddin...

Kata-Kata Indah Dari Osho

Kita telah hidup dalam pikiran selama begitu banyak kehidupan, dan kita telah menjadi selaras dengan kegelapannya, dengan keburukannya, kesia-siaannya. Ketika engkau bertindak tanpa pikiran, seluruh keberadaanmu bergetar. Engkau bergerak di jalur yang berbahaya. Pikiran berkata, “Waspada! Pikirkan dulu, baru kemudian bertindak.” Tetapi jika engkau berpikir dulu dan baru kemudian melakukan sesuatu, perbuatanmu akan selalu mati, basi. Ini akan keluar dari pikiran, ini tidak akan menjadi nyata dan otentik. Maka engkau tidak bisa mencintai, Maka engkau tidak bisa bermeditasi, Maka engkau tidak bisa benar-benar hidup dan engkau tidak bisa mati. Engkau menjadi hantu, keberadaan yang palsu. Cinta mengetuk hatimu dan engkau berkata, “Tunggu! Aku akan memikirkannya.” Kehidupan terus mengetuk pintumu dan engkau berkata, “Tunggu! Aku akan memikirkannya.” OSHO, A Bird on the wing, Chpt 9, Save the cat “Kuasai hanya satu hal: dirimu sen...

Osho, aku ingin berdoa kepada Tuhan. Tolong ajari aku caranya

“Prayer means gratefulness, prayer means no complaint. Prayer means ”I am thankful for all that has been given to me; more I could not have asked for.” In that very prayerfulness one becomes graceful”. ___Osho Doa berarti rasa syukur, doa berarti tidak ada keluhan. Doa berarti “Saya bersyukur untuk semua yang telah diberikan kepada saya; lebih saya tidak bisa meminta.” Dalam penuh rasa syukur itu orang menjadi graceful.. ------------------------------------------- “Osho, aku ingin berdoa kepada Tuhan. Tolong ajari aku caranya” Osho: “JANGAN MEREPOTKAN ALLAH, DIA PUNYA MASALAH SENDIRI. Tidakkah anda lihat apa pun yang Dia ciptakan adalah mati? Anda menyimpan masalah anda kepada diri sendiri. Mengapa orang harus ingin berdoa kepada Allah? ALLAH TIDAK MEMBUTUHKAN DOA-DOA ANDA. Anda mungkin memerlukan doa-doa itu — tapi mereka tidak akan sesuatu yang lebih dari suara keinginan anda, tuntutan anda, mengekspresikan keluhan anda. Itulah apa yang dilakukan orang atas nama d...