“Kita sering mengatakan, “Kebebasan adalah yang kita
cari”. Ketika manusia mencarinya pada sesuatu yang terbatas, ia hanya
mendapatkan percikan kebahagiaan itu, namun dengan segudang kesengsaraan.
Kebahagiaan yang sesungguhnya adalah Tuhan. Cinta, kebebasan, adalah Tuhan.
Segala sesuatu yang masih memiliki ikatan bukanlah Tuhan”
“Sesungguhnya manusia telah memiliki kebebasan, namun ia
masih harus menemukannya. Ia memilikinya, namun setiap saat ia melupakannya.
Penemuan itu, disadari atau tidak, adalah kepenuhan hidup dari setiap orang.
Perbedaan antara seorang yang tercerahkan dan seorang yang bodoh adalah, yang
satu melakukannya dengan sadar dan yang lainnya tidak. Gagasan tentang
kebebasan adalah satu-satunya gagasan sejati tentang keselamatan – bebas dari
segala sesuatunya, dari hal-hal inderawi”
“Kita adalah jiwa, bebas dan abadi, senantiasa bebas,
senantiasa diberkahi. Miliki keyakinan yang cukup dan kita akan menjadi bebas
dengan segera. Segala sesuatu dalam ruang, waktu dan dalam dunia sebab akibat
memiliki batas. Sementara jiwa berada melampaui ruang, waktu dan segala yang
terkait dengan sebab akibat. Apapun yang terikat adalah duniawi, bukan jiwa.
Untuk mencapai kebebasan, kita harus melampaui keterbatasan-keterbatasan dalam
semesta ini. Hal ini tidak dapat diperoleh disini. Ditempat manapun yang dapat
dituju oleh pikiran dan isi pikiranmu, ditempat manapun panca inderamu dapat
mengenali, atau yang dapat ditangkap oleh imajinasimu. Tak satupun dari
tempat-tempat itu yang dapat memberikanmu kebebasan, sebab semua tempat semacam
itu terdapat dialam semesta ini, dan semua itu dibatasi oleh ruang, waktu dan
hukum sebab akibat”
“Bila kita mampu melepaskan segala keterikatan kita pada
semesta kecil dari persepsi inderawi serta pikiran ini, maka kita akan bebas
dengan seketika. Satu-satunya jalan untuk keluar dari batas-batas ini adalah
dengan melampaui keterbatasan hukum, melampaui hukum sebab akibat. Kebahagiaan,
kedamaian abadi yang lahir dari kebebasan sempurna, merupakan konsepsi
tertinggi dari agama, yang mendasari semua gagasan tentang Tuhan. Keberadaan
yang bebas secara mutlak, tidak dibatasi oleh apapun, tak ada perubahan, tak
ada kesementaraan, tak ada yang mampu menghasilkan sebuah perubahan pun
didalam-Nya. Kebebasan yang sama ini, yang terdapat dalam dirimu dan diriku,
adalah kebebasan sejati”
“Pemujaan pada Tuhan, meditasi, pekerjaan-pekerjaan yang
tidak mengharapkan imbalan, inilah jalan-jalan untuk mengoyak jaringan ilusi.
Cahaya yang dapat menerangi kegelapan bagi kita, sesungguhnya sudah ada pada
kita, merupakan pengetahuan yang sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. Apa
yang perlu kita lakukan hanyalah menyingkirkan awan yang sedang menutupinya.
Semua sistem etika mengatakan bahwa, ‘sikap tidak mementingkan diri sendiri
secara mutlak merupakan tujuan’. Jika sikap tidak mementingkan diri sendiri ini
dapat dicapai oleh seorang manusia, dia bukan lagi seorang yang kerdil, dia
telah berekspansi pada yang tak terbatas. Dan ekspansi pada yang tak terbatas
ini benar-benar merupakan tujuan dari semua agama dan semua ajaran tentang
moral dan filsafat. Sebab hanya dalam kebebasan sempurna terdapat kesempurnaan”
.
“Perjuangan universal untuk mencapai kebebasan ini
merupakan ekspresi tertinggi dari keinginan sadar manusia untuk menjadi bebas.
Kebahagiaan dan Kedamaian Abadi dapat dicapai disini, dibumi ini. Dan
Kebahagiaan dan Kedamaian Abadi ini adalah Wujud dari Diri Sejati. Dan setelah
sekali mengetahui hal ini, meskipun hanya sekejap, seseorang tak dapat lagi
tertipu oleh fatamorgana kepribadian. Layar yang menyembunyikan Diri Sejati,
itu yang tak pernah berubah. Seketika layar itu terbuka, kita akan menemukan
Diri Sejati dibaliknya. Dalam diri orang-orang suci, layar ini begitu tipis,
dan realitas dapat terlihat tembus pandang. Dalam diri pendosa, layarnya begitu
tebal, dan kita bisa kehilangan penglihatan Kebenaran Diri Sejati didalam layar
maupun dibaliknya. Ketika layarnya disingkapkan keseluruhannya, kita menemukan
bahwa sesungguhnya kitalah Sang Diri Sejati itu dan bukan yang lainnya, bahkan
layarpun sudah terlupakan”
.
(Dari buku Voice Of Vivekananda
Swami Vivekananda 12 Januari, 1863 – 4 Juli, 1902)
Swami Vivekananda 12 Januari, 1863 – 4 Juli, 1902)
******
“The greatest sin is to think that you are weak. No one
is greater: realize that you are Brahman. Nothing has power except what you
give it”
___Dosa terbesar adalah berpikir bahwa anda lemah. Tidak
ada yang lebih besar: sadarilah bahwa anda adalah Brahman. Tidak ada yang
memiliki kekuatan kecuali apa yang anda berikan..
“Stand up, be bold, be strong. Take the whole
responsibility on your own shoulders, and know that you are the creator of your
own destiny. All the strength and succor you want is within yourselves.
Therefore, make your own future.”
___Berdirilah, jadilah berani, jadilah kuat. Ambillah
seluruh tanggung jawab di pundak anda sendiri, dan ketahuilah bahwa anda adalah
pencipta nasib anda sendiri. Semua kekuatan dan kesuksesan yang anda inginkan
ada di dalam diri anda. Karena itu, buat masa depanmu sendiri..
“He is an atheist who does not believe in himself. The
old religion said that he was an atheist who does not believe in God. The new
religion says that he is an atheist who does not believe in himself”
___Dia adalah seorang ateis yang tidak percaya pada
dirinya sendiri. Agama lama mengatakan bahwa dia adalah seorang ateis yang
tidak percaya kepada Tuhan. Agama baru mengatakan bahwa dia adalah seorang
ateis yang tidak percaya pada dirinya sendiri..
“You cannot believe in God until you believe in yourself”
___Anda tidak bisa percaya didalam Tuhan sampai anda
percaya didalam diri anda sendiri..
“All the power is within you; you can do anything and
everything. Believe in that; don’t believe that you are weak. Stand up and
express the divinity with in you”
___Semua kekuatan ada di dalam dirimu; Anda bisa
melakukan apapun dan segalanya. Percaya akan hal itu; jangan percaya bahwa anda
lemah. Berdiri dan ungkapkan keilahian didalam anda..
“The past was great no doubt, but I sincerely believe
that the future will be more glorious still”
___Masa lalu tidak diragukan lagi, tapi saya dengan tulus
percaya bahwa masa depan akan lebih mulia lagi..
“Be A Hero Always Say I HAVE NO FEAR”
___Jadilah seorang pahlawan yang selalu mengatakan saya
TIDAK PERNAH TAKUT..
******
”Swami Vivekananda! Nama yang hebat! Beliau adalah salah
seorang dari mereka yang memberikan demikan banyak inspirasi kepadaku,
inspirasi untuk menjadi kuat, inspirasi untuk menjadi hamba Allah, inspirasi
untuk menjadi pengabdi tanah airku…, inspirasi untuk menjadi pengabdi bagi kaum
miskin, inspirasi untuk menjadi pengabdi umat manusia.” (Soekarno)
“Sejarah dunia adalah sejarah dari segelintir orang yang memiliki keyakinan pada diri mereka sendiri. Keyakinan itulah yang memunculkan Kesucian dari dalam diri. Kau dapat melakukan apa saja. Kau hanya akan gagal bila tidak cukup berjuang untuk mewujudkan kekuatanmu yang tak terbatas. Seketika seseorang atau sebuah negara kehilangan keyakinan dirinya, kematian pun segera datang. Terlebih dahulu, percayalah pada diri sendiri, setelah itu baru mempercayai Tuhan…”
“Sejarah dunia adalah sejarah dari segelintir orang yang memiliki keyakinan pada diri mereka sendiri. Keyakinan itulah yang memunculkan Kesucian dari dalam diri. Kau dapat melakukan apa saja. Kau hanya akan gagal bila tidak cukup berjuang untuk mewujudkan kekuatanmu yang tak terbatas. Seketika seseorang atau sebuah negara kehilangan keyakinan dirinya, kematian pun segera datang. Terlebih dahulu, percayalah pada diri sendiri, setelah itu baru mempercayai Tuhan…”
Siapa sangka kalimat-kalimat itu lahir dari seorang
spiritualis. Swami Vivekananda memang luar biasa. Negarawan sekaliber Bung
Karno pun menyebut namanya dengan penuh kekaguman.
Ialah Sang Pelopor yang telah menyalakan api keberanian
dalam diri banyak orang. Ia yang mengajarkan pada para agamawan untuk melupakan
surga, dan menemukan Tuhan dalam diri orang-orang yang tertindas.
Hati-hatilah! Ia pun dapat membakar habis kebodohan kita…
(Dari Buku Voice Of Vivekananda)
Komentar
Posting Komentar