Langsung ke konten utama

Meneliti sifat kesadaran yang belum lahir dalam diri kita

Examine the nature of unborn awareness!

Baru menyelami meditasi sedikit saja, biasanya kita sudah sombong. Kita sudah menganggap remeh mereka semua yang tidak “melakukan” meditasi. Keangkuhan kita, kesombongan kita, ego kita, arogansi kita—semua itu menunjukkan betapa tidak sadarnya kita.

Kesadaran awal adalah bahwa kita belum sadar. Atisha menganjurkan agar kita “meneliti sifat kesadaran yang belum lahir dalam diri kita” Atisha menganjurkan agar kita menyadari bahwa “kesadaran belum tumbuh dalam diri kita”. Kesadaran masih merupakan potensi yang terpendam. Kita berpotensi menjadi Buddha, mencapai Kesadaran Kristus, tetapi belum menjadi, belum mencapai. Dan kita harus menyadari hal itu.

Jangan membohongi diri. Jangan menipu diri. Kalau belum jadi Buddha, ya belum jadi. Kalau belum mencapai Kesadaran Kristus, ya belum mencapai. Tidak perlu mengada-ada. Dalam ayat berikut ini, Atisha memberikan cara untuk melakukan evaluasi diri. Atisha menunjukkan cirri-ciri orang yang sudah mencapai Kesadaran Tertinggi itu.

Let the remedy drop by itself!

“Biarkan obat itu terlepaskan dengan sendirinya.” Jangan paksa. Jangan melepaskan obat. Tetapi biarkan obat itu terlepaskan dengan sendirinya. Selama anda masih ber-“obat”, ketahuilah bahwa anda belum sadar. Dan apabila anda melepaskan obat, belum tentu juga anda sudah sadar. Tidak perlu melepaskan obat. Apabila sudah sembuh, sudah sadar, obat akan terlepaskan sendiri.

Setelah membaca beberapa buku tentang meditasi, tentang kesadaran dan tentang pencerahan, kadang-kadang kita mulai berdalil, “Apa gunanya sih melakukan shalat? Apa gunanya berdoa dan pergi ke gereja, ke vihara, ke pura?” Tidak lama kemudian, mind yang sama akan berdalil lagi, “Apa gunanya melakukan latihan-latihan meditasi? Aku sudah menemukan apa yang sedang kucari.”

Selama anda masih sakit, masih belum sembuh, obat pun masih dibutuhkan. Jangan melepaskan obat. Pada suatu ketika nanti, apabila sudah sehat, latihan-latihan akan terlepaskan sendiri. Anda tidak akan mencari pembenaran untuk melepaskan latihan. Biarkan semuanya itu terjadi sendiri, secara otomatis. Dan kalaupun anda terbebaskan dari obat, anda tidak akan pernah menganggap remeh mereka yang masih berobat jalan.

Dari buku: Seni Meberdaya Diri 3
ATISHA
Melampaui Meditasi Untuk Hidup Meditatif
Halaman:  26 – 28
Oleh: Anand Krishna
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 2003

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Salah Satu Syair Rumi Tentang Reinkarnasi

Sebagai tahapan yang harus dilalui wujud lahir, tingkatan wujud berikutnya akan berproses sesuai dengan rancangan wujud sebelumnya. Dengan jalan seperti ini muncullah ribuan perubahan. Dan tiap perubahan selalu lebih baik dari sebelumnya. Sadarilah selalu wujudmu saat ini karena jika kau berpikir tentang wujudmu di masa lalu, maka kau akan memisahkan dirimu dari Diri Sejatimu. Inilah semua keadaan yang tetap yang kau saksikan dalam kematian. Lalu mengapa harus kau palingkan mukamu dari kematian? Ketika tahapan kedua lebih baik dari tahapan pertama, maka matilah dengan senyum suka cita. Dan arahkan pandanganmu ke depan untuk menempati wujud baru yang lebih baik dari wujud sebelumnya. Sadarilah, dan jangan tergesa-gesa. Kau harus mati terlebih dulu sebelum memperbaiki diri. Laksana sang surya, hanya jika kau tenggelam di Barat, maka di Timur, kau akan menyaksikan wajahmu yang cerlang gemilang.  ( Jalaluddin Rumi ) Tulisan Di Batu Nisan Jalaluddin...

Kata-Kata Indah Dari Osho

Kita telah hidup dalam pikiran selama begitu banyak kehidupan, dan kita telah menjadi selaras dengan kegelapannya, dengan keburukannya, kesia-siaannya. Ketika engkau bertindak tanpa pikiran, seluruh keberadaanmu bergetar. Engkau bergerak di jalur yang berbahaya. Pikiran berkata, “Waspada! Pikirkan dulu, baru kemudian bertindak.” Tetapi jika engkau berpikir dulu dan baru kemudian melakukan sesuatu, perbuatanmu akan selalu mati, basi. Ini akan keluar dari pikiran, ini tidak akan menjadi nyata dan otentik. Maka engkau tidak bisa mencintai, Maka engkau tidak bisa bermeditasi, Maka engkau tidak bisa benar-benar hidup dan engkau tidak bisa mati. Engkau menjadi hantu, keberadaan yang palsu. Cinta mengetuk hatimu dan engkau berkata, “Tunggu! Aku akan memikirkannya.” Kehidupan terus mengetuk pintumu dan engkau berkata, “Tunggu! Aku akan memikirkannya.” OSHO, A Bird on the wing, Chpt 9, Save the cat “Kuasai hanya satu hal: dirimu sen...

Osho, aku ingin berdoa kepada Tuhan. Tolong ajari aku caranya

“Prayer means gratefulness, prayer means no complaint. Prayer means ”I am thankful for all that has been given to me; more I could not have asked for.” In that very prayerfulness one becomes graceful”. ___Osho Doa berarti rasa syukur, doa berarti tidak ada keluhan. Doa berarti “Saya bersyukur untuk semua yang telah diberikan kepada saya; lebih saya tidak bisa meminta.” Dalam penuh rasa syukur itu orang menjadi graceful.. ------------------------------------------- “Osho, aku ingin berdoa kepada Tuhan. Tolong ajari aku caranya” Osho: “JANGAN MEREPOTKAN ALLAH, DIA PUNYA MASALAH SENDIRI. Tidakkah anda lihat apa pun yang Dia ciptakan adalah mati? Anda menyimpan masalah anda kepada diri sendiri. Mengapa orang harus ingin berdoa kepada Allah? ALLAH TIDAK MEMBUTUHKAN DOA-DOA ANDA. Anda mungkin memerlukan doa-doa itu — tapi mereka tidak akan sesuatu yang lebih dari suara keinginan anda, tuntutan anda, mengekspresikan keluhan anda. Itulah apa yang dilakukan orang atas nama d...