merupakan perkataan pengalaman spiritual terkenal dari mistik syahid Husain ibn
Mansur al Hallaj.
ini bukanlah pengakuan atas keagungan. Melainkan suatu
kerendahan hati yang total. Seseorang yang berkata “Aku adalah hamba Tuhan”
menyebutkan dua keberadaan, dirinya dan Tuhan. Sedangkan ungkapan “Aku adalah
Tuhan” bermakna: “Aku tidak ada, segala sesuatu adalah Dia. Keberadaan adalah
Tuhan sendiri, aku bukan keberadaan sama sekali, bukan apa-apa. “Pernyataan ini
demikian luar biasa, lebih dari pengakuan terhadap keagungan apapun. Sayangnya,
banyak yang tidak memahami.
Ketika manusia menyadari penghambaannya kepada Tuhan, dia
sadar atas perbuatannya sebagai hamba. Penghambaan ini bisa jadi memang
ditujukan pada Tuhan. Namun dia masih memandang diri dan perbuatannya setara
dengan melihat Tuhan. Ini berarti dia tidak “tenggelam”. Tenggelam adalah dia
yang dalam dirinya tidak memiliki gerakan atau perbuatan, kecuali digerakkan
oleh perubahan air.
Dalam sebuah pengertian dalam kisah;
Raja suatu saat memerintahkan setiap budaknya memegang
sebuah gelas minum emas untuk tamu yang datang. Bahkan budak kesayangannya dia
perintahkan memegang gelas minum itu. Tetapi ketika Raja sendiri muncul, budak
itu, karena mabuk pandangan raja, pingsan dan menjatuhkan gelas minum hingga
hancur berkeping-keping. Melihat ini, yang lain berkata, “Barangkali ini yang
mesti kita lakukan.” Dan mereka semua sungguh-sungguh melemparkan gelas
minumannya.
Raja memarahi dan bertanya kenapa mereka melakukan hal
itu.
“Karena kesayanganmu melakukannya,” mereka menjawab.
“Engkau bodoh, ”kata raja,” dia tidak melakukannya. Aku yang melakukannya!”
“Engkau bodoh, ”kata raja,” dia tidak melakukannya. Aku yang melakukannya!”
___Dari buku: Yang mengenal dirinya yang mengenal
Tuhannya.
Aforisme-aforisme sufistik JALALUDDIN RUMI
(Halaman 87 – Komunikasi dalam Cinta; Komunikasi Paling Rahasia)
Diterbitkan oleh: Pustaka Hidayah
Aforisme-aforisme sufistik JALALUDDIN RUMI
(Halaman 87 – Komunikasi dalam Cinta; Komunikasi Paling Rahasia)
Diterbitkan oleh: Pustaka Hidayah
***
“I am He whom I love,
and He whom I love is I:
We are two spirits
dwelling in one body.
If thou seest me,
thou seest Him,
And if thou seest Him,
thou seest us both.” ___Al-Hallaj
“I am He whom I love,
and He whom I love is I:
We are two spirits
dwelling in one body.
If thou seest me,
thou seest Him,
And if thou seest Him,
thou seest us both.” ___Al-Hallaj
__Akulah Dia yang saya cintai,
dan Dia yang saya cintai adalah Saya:
Kami adalah dua roh
tinggal dalam satu tubuh.
Jika kamu melihat saya,
kamu melihat-Nya,
Dan jika kamu melihat-Nya,
kamu melihat kami berdua.
dan Dia yang saya cintai adalah Saya:
Kami adalah dua roh
tinggal dalam satu tubuh.
Jika kamu melihat saya,
kamu melihat-Nya,
Dan jika kamu melihat-Nya,
kamu melihat kami berdua.
***
“At a distance you only see my Light ,
come closer and know that I am You”. ___Rumi
___Di kejauhan anda hanya melihat Cahaya saya,
datang lebih dekat dan mengetahui bahwa Akulah Anda.
come closer and know that I am You”. ___Rumi
___Di kejauhan anda hanya melihat Cahaya saya,
datang lebih dekat dan mengetahui bahwa Akulah Anda.
***
“If you lose yourself on this path, Then you will know
for sure:
He is you, and you are He”. ___Iraqi
___Jika anda kehilangan diri sendiri di jalan ini, Maka anda akan tahu pasti:
Dia adalah anda, dan anda adalah Dia.
He is you, and you are He”. ___Iraqi
___Jika anda kehilangan diri sendiri di jalan ini, Maka anda akan tahu pasti:
Dia adalah anda, dan anda adalah Dia.
***
‘’The path of Love (of God) is such a path that whoever
stepped into it, he lost himself’’. ___Hazrat
Khwaja Muinuddin Chishty Rehmatullah Alai.
___Jalan Cinta (Allah) adalah suatu jalan bahwa siapa pun yang melangkah ke dalamnya, ia kehilangan dirinya sendiri
___Jalan Cinta (Allah) adalah suatu jalan bahwa siapa pun yang melangkah ke dalamnya, ia kehilangan dirinya sendiri
***
“Jika anda mencintai diri sendiri, anda akan terkejut:
cinta diri sendiri berarti hilang nya diri. Cinta diri sendiri tidak pernah ada
suatu diri. Ini adalah paradoks: cinta diri adalah ketiadaan total diri. Ini
bukan egoisme, karena setiap kali ada cahaya kegelapan tidak ada, dan setiap
kali ada cinta tidak ada diri”. ___Osho
***
“In order to reach spiritual perfection the first thing
is to destroy this false self. First this delusion must be destroyed. And this
is done by the ways taught by the great teachers, ways of concentration and
meditation, by the power of which one forgets oneself and removes one’s
consciousness from oneself, in other words rises from one’s limited being. In
this way a person effaces himself from his own consciousness, and places God in
his consciousness instead of his limited self. And it is in this way that he
arrives at that perfection which every soul is seeking.” ___Hazrat Inayat Khan
___Untuk mencapai kesempurnaan rohani hal pertama adalah
untuk menghancurkan diri yang palsu ini. Pertama delusi ini harus dihancurkan.
Dan hal ini dilakukan dengan cara yang diajarkan oleh guru besar, cara
konsentrasi dan meditasi, dengan kekuatan yang melupakan diri dan menghilangkan
kesadaran seseorang dari diri sendiri, dengan kata lain naik dari keterbatasan
seseorang. Dengan cara ini seseorang menghapus dirinya dari kesadaran sendiri,
dan menempatkan Allah dalam kesadarannya bukan dirinya yang terbatas. Dan
dengan cara ini ia tiba pada kesempurnaan yang setiap jiwa sedang mencari.
Komentar
Posting Komentar